Rasulmenjelaskan apa yang dimaksud dalam Alquran kepada sahabat-sahabatnya. Kondisi ini berlangsung Sedangkan yang dimaksud dengan an Islamic Perspective of Interreligious Solidarity against Oppression (Oxford: Oneworld Publications, 1997), hlm. 75. 69 Nun, Vol. 1, No. 1, 2015 ˜l˚ Amr Perspektif Hamka

Ilustrasi solidaritas adalah hal yang penting dalam kehidupan. Foto PixabayPengertian solidaritas adalah hal yang penting karena sangat berpengaruh pada perubahan sosial budaya. Perubahan sosial mencakup sikap setiap orang dan kondisi suatu lingkungan yang didominasi oleh perbedaan, di mana perbedaan itu menyebabkan solidaritas hilang seiring berjalannya waktu. Sebagai makhluk hidup sosial, solidaritas menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Indonesia mempunyai banyak keragaman dan kekayaan yang sangat membutuhkan solidaritas antarsesama umat manusia demi tercapainya kehidupan yang SolidaritasIlustrasi solidaritas. Foto PexelsSecara etimologi, arti solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakan. Dalam bahasa Arab, dapat diartikan sebagai tadhamun ketetapan dalam hubungan atau takaful saling menyempurnakan/melindungi. Sementara dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI disebutkan bahwa solidaritas diambil dari kata "solider" yang berarti mempunyai atau memperlihatkan perasaan bersatu. Dengan demikian, apabila dikaitkan dengan kelompok sosial, maka dapat disimpulkan bahwa solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang Soekanto menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan kohesi yang ada antara anggota suatu asosiasi, kelompok, kelas sosial, kasta, dan antara berbagai individu dan kelompok, maupun kelas-kelas membentuk masyarakat, dengan Solidaritas Ilustrasi solidaritas. Foto PixabayEmile Durkheim membagi masyarakat berdasarkan bentuk dari solidaritas sosialnya, antara lain1. Solidaritas OrganikSolidaritas organik adalah solidaritas yang didasarkan atas perbedaan-perbedaan, solidaritas ini muncul akibat timbulnya pembagian kerja yang makin besar, solidaritas ini didasarkan atas tingkat ketergantungan yang sangat Solidaritas MekanikSolidaritas mekanik adalah solidaritas yang didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentimen, dan sebagainya. Model solidaritas seperti ini biasa ditemukan dalam masyarakat primitif atau masyarakat tradisional yang masih sederhana. Dalam masyarakat seperti ini pembagian kerja hampir tidak terjadi. Seluruh kehidupan di pusatkan pada sosok kepala suku. Contoh SolidaritasIlustrasi bentuk solidaritas. Foto PexelsBerikut adalah beberapa contoh sikap yang memperlihatkan bahwa solidaritas adalah hal yang penting dalam hidup manusia, seperti yang dijelaskan dalam buku Tematik Kelas 6 SD/MI Tema 1. Menjaga rasa persaudaraan dan pertemanan terhadap terhadap teman dan kekompakan dengan teman atau lingkungan sekitar. Jika tidak ada solidaritas dalam kehidupan kita, maka akan timbul permasalahan seperti stereotype, prasangka, dan juga primordialisme. Manfaat SolidaritasIlustrasi bentuk solidaritas. Foto PexelsSolidaritas merupakan sikap saling mendukung, bekerja sama, dan mengutamakan kepentingan bersama dalam suatu kelompok. Solidaritas berperan penting dalam membentuk hubungan sosial yang sehat dan harmonis. Dirangkum dari buku Keberagaman Masyarakat Dalam Kajian Sosiologi oleh Muhammad Burhanudin, dkk., berikut adalah beberapa manfaat solidaritas yang bisa dirasakan. 1. Memupuk Sikap KekeluargaanSolidaritas bermanfaat dalam memupuk sikap kekeluargaan. Dengan sikap tersebut, maka ketika terjadi masalah, konflik tersebut tidak akan membesar dan bisa diselesaikan dengan damai tanpa adanya kekerasan. 2. Terjaganya Rasa Persaudaraan dan PertemananSolidaritas berperan penting dalam menjaga rasa persaudaraan dan pertemanan di antara sesama. Ketika mengedepankan solidaritas, kita akan lebih cenderung membantu dan mendukung teman atau anggota kita dalam kesulitan. Solidaritas membantu menciptakan hubungan yang kuat dan saling mendukung antarindividu, sehingga terjalinlah rasa persaudaraan yang Timbulnya Rasa Kepedulian terhadap Teman dan KeluargaSolidaritas juga mendorong timbulnya rasa kepedulian terhadap teman dan keluarga. Solidaritas dapat membuat kita menjadi lebih peka terhadap kebutuhan dan perasaan orang lain di solidaritas, kita akan berusaha membantu mereka yang kesulitan dan memberikan dukungan emosional maupun material yang dibutuhkan. Solidaritas membantu memperkuat hubungan dengan orang-orang terdekat dalam kehidupan Lebih Peka terhadap Lingkungan SekitarSolidaritas juga berperan dalam meningkatkan kepekaan diri terhadap lingkungan sekitar. Solidaritas mengajarkan kita untuk berkontribusi dalam menjaga lingkungan, baik melalui tindakan kecil ataupun kontribusi yang lebih Terjalinnya Kekompakan terhadap TemanManfaat solidaritas lainnya adalah membantu terjalinnya kekompakan dalam hubungan antarteman. Dengan solidaritas, kita akan lebih mampu bekerja sama sebagai tim, saling mendukung, dan menghadapi tantangan bersama. Selain itu, solidaritas juga menciptakan ikatan yang kuat antara anggota tim, sehingga mendorong terciptanya kekompakan dan keberhasilan berasal dari kata apa?Apa saja jenis solidaritas?Apa yang dimaksud dengan solidaritas organik?

bersamayang rata-rata ada pada warga masyarakat yang sama itu. Hal ini merupakan suatu solidaritas yang tergantung pada individu-individu yang memiliki sifat-sifat yang sama dan menganut kepercayaan dan pola normatif yang sama pula. Karena itu individualitas tidak berkembang, individualitas terus menerus

- Sebagai makhluk sosial, manusia punya kecenderungan hidup berkelompok. Pengelompokan yang terjadi di masyarakat itu, baik skala kecil maupun besar, mengarah pada pembentukan kelompok sosial. Karena lekat dengan kehidupan manusia, kelompok sosial menjadi salah satu topik penting dalam sosiologi. Kebanyakan manusia hidup secara berpasangan dan berkeluarga. Mayoritas orang juga memiliki lingkar pertemanan dalam berbagai bentuk, seperti organisasi, klub, perkumpulan keagamaan, asosiasi bisnis, kegiatan pendidikan, dan lain sebagainya. Pengalaman berinteraksi dalam berbagai bentuk kelompok sosial itu kemudian membentuk cara individu dalam berpikir dan bertindak. Karena itu, banyak ahli sosiologi mencurahkan perhatiannya pada topik ini untuk memahami bagaimana individu di masyarakat dibentuk oleh kelompok sosial mereka, dan juga sebaliknya. Apa Itu Kelompok Sosial? Secara umum, dalam sosiologi, pengertian kelompok sosial adalah gabungan 2 atau lebih orang yang mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari sebuah grup dan saling berinteraksi satu sama lain. Definisi ini merujuk penjelasan John J. Macionis dalam bukunya, Sociology 2007166. Definisi di atas masih sangat luas. Bukan perkara mudah merumuskan definisi kelompok sosial mengingat banyak aspek yang terkait dengan konsep ini. Karena itu, muncul beragam rumusan pengertian kelompok sosial yang disodorkan para ahli. Pada dasarnya, ketika lebih dari satu orang berkumpul maka terbentuklah suatu kelompok. Akan tetapi, tidak semua kumpulan orang layak disebut kelompok sosial menurut standar sosiologi. Macionis mencontohkan, kaum perempuan, prajurit, sarjana, orang kaya, penganut agama tidak termasuk dalam kelompok sosial karena istilah-istilah itu merujuk pada kategori. Meskipun orang-orang yang termasuk dalam ketegori-kategori tersebut memiliki status atau identitas yang sama, mereka asing satu sama lain karena tiadanya interaksi. Selain perlu dibedakan dari kategori sosial, kelompok sosial juga tidak sama dengan kerumunan sosial. Kerumunan merujuk pada kumpulan orang di tempat dan pada waktu yang sama, tetapi tidak berinteraksi satu sama lain secara intens. Sebagai contoh ialah kerumunan orang di stadion saat menonton pertandingan sepak bola atau mereka yang berada dalam satu ruangan di bioskop. Infografik SC Kelompok Sosial. Kathy S. Stolley melalui karyanya, The Basic of Sociology 200583 menjelaskan, istilah kelompok memiliki pengertian khusus dalam sosiologi yang berbeda dari penggunaan kata itu dalam bahasa sehari-hari. Dalam percakapan biasa, mayoritas kumpulan orang mungkin akan disebut kelompok. Namun, dua orang atau lebih dalam jarak fisik yang dekat tidak selalu disebut kelompok dalam arti sosiologis. "Secara sosiologis, kelompok sosial adalah kumpulan orang yang berinteraksi secara teratur berdasarkan minat bersama dan mengembangkan rasa memiliki yang membuat mereka merasa berbeda dari perkumpulan lain. Mereka membentuk hubungan sosial," tulis Stolley. Seluruh kelompok sosial memiliki unsur-unsur dalam definisi di atas. Kembali menukil penjelasan Stolley, sejumlah kelompok sosial juga mengembangkan solidaritas dan loyalitas antaranggota. Penguatan rasa memiliki terhadap kelompok tersebut sering kali memunculkan permusuhan pada kelompok lain. Pandangan bias pun mudah muncul sehingga orang akan lebih menyukai sesama anggota kelompoknya daripada mereka yang di Kelompok Sosial dan Contohnya Ada banyak jenis kelompok sosial yang selama ini diidentifikasi oleh para ahli sosiologi. Besarnya perhatian para ahli di bidang ini terhadap kelompok sosial memunculkan beragam jenis kelompok sosial tersebut dikategorisasikan berdasar sejumlah faktor. Adanya kategorisasi yang beragam disebabkan oleh cara pandang yang berbeda di antara para ahli ketika menganalisis kelompok sosial. Berikut daftar macam-macam kelompok sosial menurut sejumlah ahli sosiologi seperti dikutip dari berbagai sumber, termasuk modul Sosiologi terbitan Kemdikbud 2020.1. Jenis kelompok sosial menurut Charles H. CooleySosiolog Charles Horton Cooley 1864-1929 membagi kelompok sosial menjadi 2 kategori, yaitu kelompok primer dan kelompok sekunder. Pembagian ini didasarkan pada makna kelompok bagi para anggotanya. Perbedaan pemaknaan bisa muncul karena derajat interaksi sosial yang tidak kelompok primer. Menurut Cooley, kelompok primer memainkan peranan paling penting dalam hidup banyak orang. Kelompok primer biasanya cukup kecil dan terdiri dari individu-individu yang umumnya terlibat pertemuan tatap muka secara emosional dalam jangka waktu panjang. Kelompok primer, melayani kebutuhan emosional dan beranggotakan orang-orang yang memiliki peran penting dalam sosialisasi individu di masyarakat. Keberadaan kelompok primer primary group ditandai dengan hubungan yang akrab dan mesra di antara anggota-anggotanya. Contoh kelompok primer adalah keluarga. Kedua, kelompok sekunder. Cooley berpendapat kelompok sekunder sering kali lebih besar dalam hal jumlah anggota dan bersifat impersonal. Kelompok sekunder juga bisa hanya terbentuk karena tugas tertentu dalam waktu terbatas. Oleh karena itu, Cooley menilai kelompok sekunder punya fungsi instrumental daripada ekspresif, yang berarti bahwa perannya lebih berorientasi pada tujuan tertentu ketimbang kelompok sekunder, hubungan antaranggota tak akrab. Batas keanggotaan dalam kelompok sekunder pun tidak terlalu tegas. Anggota kelompok sekunder tidak mempunyai kesetiaan dan perasaan yang kuat satu sama lain. Hal ini karena setiap anggota menilai hubungannya dengan anggota lain dalam konteks mencapai tujuan-tujuan yang kelompok sekunder adalah para pegawai yang bekerja di satu kantor, orang-orang yang berdiskusi dalam satu seminar, para murid yang belajar bersama dalam sebuah ruang kelas, dan lain Jenis kelompok sosial menurut Ferdinand TonniesAhli sosiologi dari Jerman, Ferdinand Tonnies 1855-1936 membagi kelompok sosial menjadi dua jenis kategori pula, yakni paguyuban dan patembayan. Pembagian yang dilakukan oleh Tonnies ini didasarkan pada sifat ikatan antaranggota dalam kelompok sosial. Pertama, paguyuban disebut pula dengan gemeinschaft. Menurut Tonnies, paguyuban merupakan kelompok sosial yang para anggotanya memiliki ikatan batin murni, alamiah, sangat kuat, dan bisa bertahan lama. Meski hubungan antaranggota paguyuban bersifat informal, mereka menjalani kehidupan bersama dengan intim, pribadi dan eksklusif. Hubungan antaranggota dalam paguyuban biasa dilatari oleh ikatan darah, tapi juga bisa didasari kesamaan pemikiran, dan kedekatan geografis. Karena itu, Tonnies membagi jenis paguyuban menjadi 3 macam yakni 1 gemeinschaft by blood, atau paguyuban yang terbentuk berdasarkan ikatan kekerabatan; 2 gemeinschaft of place atau yang terbentuk berlandaskan kedekatan letak tempat tinggal dan lokasi bekerja; 3 gemeinschaft of mind atau paguyuban yang terbentuk karena kesamaan keahlian, pandangan, pemikiran, hingga ideologi. Contoh paguyuban berdasar ikatan darah adalah keluarga dan klan. Sementara contoh paguyuban berdasarkan kedekatan tempat adalah Rukun Tetangga, Rukun Warga, Kelompok Tani Desa, dan lain sebagainya. Adapun contoh paguyuban berlandaskan kesamaan pemikiran adalah komunitas suporter bola, komunitas sepeda onthel, organisasi politik berlandaskan agama, dan lain-lain. Kedua, patembayan yang disebut juga dengan istilah gesellschaft. Patembayan adalah kelompok sosial yang ikatan antaranggotanya tak terlalu kuat karena hubungan dan interaksi mereka terjalin dalam waktu singkat. Dalam patembayan, struktur kelompok bersifat mekanis dan berpengaruh dalam hal pikiran saja. Hal ini membuat hubungan antaranggota patembayan bersifat formal dan lebih memperhitungkan nilai guna dari interaksi dan komunikasi yang terjadi. Contoh patembayan adalah Asosiasi Pengusaha Muda Indonesia, OSIS dan lain Jenis Kelompok Sosial Menurut Emile DurkheimEmile Durkheim membagi kelompok sosial jadi 2 macam yang didasarkan pada jenis solidaritas pembentuknya. Keduanya adalah solidaritas mekanik dan solidaritas organik. Pertama, kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas mekanik. Durkheim berpendapat solidaritas mekanik menjadi ciri masyarakat yang masih sederhana. Dalam masyarakat dengan solidaritas mekanis, peranan semua anggota sama. Karena itu, ketidakhadiran satu anggota kelompok dapat dengan segera digantikan anggota yang lain. Dalam kelompok ini, yang diutamakan adalah persamaan perilaku dan sikap. Perbedaan tidak dibenarkan. Seluruh warga anggota kelompok diikat oleh collective conscience, yakni kesadaran bersama yang mencakup keseluruhan kepercayaan dan perasaan kelompok, yang bersifat ekstrem serta memaksa. Contoh kelompok sosial solidaritas mekanik adalah masyarakat tradisional atau masyarakat adat yang masih memegang teguh budaya kelompok sosial yang didasarkan pada solidaritas organik. Menurut Durkheim, solidaritas organik tumbuh dan mengikat orang-orang dalam masyarakat yang sudah kompleks. Masyarakat menjadi semakin kompleks karena mengenal pembagian kerja yang detail dan dipersatukan oleh saling ketergantungan antarbagian. Setiap anggota kelompok akan menjalankan peranan berbeda. Di antara berbagai peranan itu, ada hubungan saling ketergantungan, sebagaimana organ biologis. Ikatan utama yang mempersatukan masyarakat dengan solidaritas organik adalah kesepakatan-kesepakatan yang terjalin di antara berbagai kelompok profesi kelompok sosial solidaritas organik adalah organisasi profesi guru, asosiasi pengusaha garmen, serikat buruh dan lain sebagainya. 4. Jenis kelompok sosial menurut William Graham SumnerWilliam Graham Sumner membagi kelompok sosial menjadi dua jenis, yakni kelompok dalam in-group dan kelompok luar out-group. Mengutip modul belajar guru Bidang Studi IPS-Sosiologi 2021 terbitan Kemdikbud, W. G. Summer membagi kelompok sosial menjadi kedua jenis itu karena melihat fenomema persaingan antarkelompok di masyarakat. Pertama, kelompok dalam in-group disebut juga dengan istilah kelompok kami we-group ialah kelompok sosial yang anggotanya mengidentifikasi diri mereka berdasarkan ikatan di lingkarannya. Dalam in-group, tercipta hubungan persahabatan, kerja sama, dan kedamaian antaranggota. Kedua, kelompok luar out-group atau kelompok orang lain others group. Out-group merupakan kelompok di luar in-group, yang ditandai rasa perbedaan, persaingan, bahkan permusuhan. Ilustrasinya seperti anggapan "kami siswa sekolah X dan mereka siswa sekolah Z," atau "kami warga kampung D desa dan mereka orang kampung T."5. Jenis Kelompok Sosial Menurut Robert K. MertonRobert K. Merton membedakan kelompok sosial berdasarkan derajat organisasinya menjadi dua jenis, yakni membership group kelompok anggota dan reference group kelompok acuan. Membership group adalah kelompok yang anggotanya secara fisik menjadi bagian kelompok meski tidak selalu berkumpul dengan anggota lain. Contohnya adalah kelompok pelajar SMA, kelompok mahasiswa, kelompok pekerja, dan sebagainya. Sedangkan reference group adalah kelompok sosial yang menjadi acuan bagi seseorang dan suatu grup untuk membentuk pribadi dan perilakunya. Sebagai contoh, kelompok sosialita di Amerika menjadi referensi bagi kelompok sosialita di Jenis Kelompok Sosial Menurut George SimmelGeorge Simmel membedakan jenis-jenis kelompok sosial berdasarkan jumlah anggotanya. Simmel menganalisa kelompok-kelompok sosial mulai dari satu orang sebagai fokus hubungan sosial yang dinamakan monad, kemudian gabungan dua orang dyad, tiga orang triad, dan penjelasan Kathy S. Stolley dalam The Basic of Sociology 200585, Simmel berpendapat faktor besarnya kelompok bisa mempengaruhi interaksi yang terjadi di dalamnya. Menurut Simmel, kelompok sosial terkecil terdiri atas 2 orang dan disebut dengan istilah dyad. Kelompok terkecil ini sering kali memiliki hubungan antaranggota yang paling kuat, intim dan akan lenyap ketika salah satu anggotanya pergi. Contoh dyad adalah pasangan suami-istri yang terjalin hubungannya karena pernikahan. Kategori selanjutnya, menurut Simmel, adalah kelompok yang terdiri atas 3 orang anggota atau triad. Penambahan anggota menjadi tiga bisa mengubah dinamika kelompok secara signifikan. Penambahan anggota juga bisa membuat kelompok lebih stabil. Simmel mencatat bahwa orang ketiga ini bisa berperan sebagai mediator ketika dua anggota lain sedang berselisih. Namun, penambahan orang ketiga juga menambah kemungkinan pembentukan koalisi melawan satu orang. Orang yang ketiga juga bisa memicu perselisihan di antara 2 anggota analisis Simmel, semakin besar jumlah anggotanya, suatu kelompok akan lebih stabil. Akan tetapi, hubungan orang dalam kelompok itu pun menjadi semakin kurang intim. Semakin besar suatu kelompok juga membuat ia tidak mudah lenyap saat ada anggota yang keluar atau meninggal. Interaksi dengan anggota di luar kelompok juga dapat meningkat seiring dengan bertambahnya anggota. Kelompok yang makin banyak anggotanya juga cenderung mengembangkan struktur formal seperti birokrasi. Contohnya terlihat di berbagai organisasi sosial maupun politik. Semakin banyak jumlah anggota, bertambah kompleks pula struktur Jenis kelompok sosial menurut Max WeberMax Weber mengkategorisasikan kelompok sosial jadi dua jenis, yaitu kelompok formal formal group dan kelompok informal informal group.Kelompok formal merujuk pada kelompok-kelompok sosial yang mempunyai seperangkat peraturan yang tegas dan dengan sengaja diciptakan oleh anggota-anggotanya untuk mengatur hubungan mereka. Contohnya adalah organisasi kemasyarakatan, organisasi politik, organisasi bisnis dan lain dalam kelompok informal, tidak terdapat struktur dan peraturan organisasi yang bersifat pasti. Kelompok informal umumnya terbentuk karena pertemuan yang berulang kali atas dasar kepentingan dan pengalaman yang sama di antara para anggotanya. Lingkaran pertemanan atau komunitas geng remaja bisa menjadi contoh kelompok informal. - Pendidikan Penulis Addi M IdhomEditor Iswara N Raditya Inilahyang dimaksud Esack dengan proyek hermeneutika pembebasan al‐Quran. Dalam menafsirkan al‐Qur’an, Esack juga merekonstruksi definisi kafir yang selama ini didefinisikan kaum konservatif sebagai orang yang selain beragama Islam. An Islamic Perspective of Interreligious Solidarity Againts the Opression. Esack meyakini bahwa Al Dalam hal ini sikap-sikap in group pada umumnya di dasarkan pada faktor simpati dan selalu memiliki perasaan dekat dengan anggota-anggota kelompok. Adapun sika-sikap out group yang ditanda dengan antagonisme antipati. Yang dalam anggota in group ditandai dengan kerjasama, persahabatan, keteraturan dan peradamain. Dan sedangkan dalam out group ditandai dengan sikap ketidakpedulian, kebencian, permusuhan dan sikap saling membenci. Kelompok sosial terbentuk atas dasar perasaan individu terhadap kelompk itu. Dalam hal ini menurut Sumner kelompok sosial dibedakan menjadi dua yaitu In group Dan Out group. In group Ingroup kelompok dalam merupakan kelompok sosial di mana di antara anggota-anggotanya saling simpati dan mempunyai perasaan dekat satu dengan lainnya. Kelompok sosial merupakan tempat di mana individu mengidentifikasikan dirinya sebagai kami atau kamu, kita atau mereka. ā€œIn-Group adalah kelompok sosial dimana seorang individu mengidentifikasikan dirinya sebagai ā€œkitaā€ atau ā€œkamiā€. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian Kelompok Sosial – Faktor, Pembentukan, Ciri, Klasifikasi, Contoh, Para Ahli Out group Outgroup kelompok luar ialah kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati. Misalnya orang-orang kulit hitam di lingkungan orang-orang kulit putih. Sedangkan Out-Group adalah kelompok sosial di luar in group, atau di luar kita, di luar kami. Kelompok di luar itu adalah mereka. Out Group merupakan kelompok sosial yang berada di luar in group. Sikapnya selalu ditandai dengan suatu kelainan dan sering ditandai antagonism ā€œantipatiā€. Perasaan in group dan out group merupakan dasar suatu sikap yang dinamakan dengan etnosentrisme. Yang anggota-anggota suatu kelompok sosial tertentu, sedikit banyaknya akan mempunyai kecenderungan yang menganggap bawah segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan kelompoknya sendiri merupakan suatu yang terbaik apabila dibandingkan dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok lainnya. Dalam hal ini kecenderungan tersebut disebut dengan etnosentrisme yaitu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Sikap etnosentris tersebut sering disamakan dengan sikap mempercayai sesuatu, yang sehingga kadang-kadang sukar sekali bagi yang bersangkutan untuk mengubahnya walaupun dia menyadari bahwa sikapnya salah. Sikap entnosentrsi disosialisasikan atau diajarkan kepada anggota kelompok sosial, sadar maupun tidak sadar, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan yang lain. Di dalam proses tersebut sering kali digunakan stereotip yakni gambaran atau anggapan-anggapan yang bersifat mengejek terhadap suatu objek tertentu. Yang keadaan demikian sering kali dijumpai dalam sikap suatu kelompk etnis terhadap kelompok etnis lainnya. Yang masalnya golongan orang-orang berkulit putih terhdap orang-orang negro di Amerika Serikat. Yang sikap demikian memiliki aneka macam dasar yang saling berhubungan bahkan kadang-kadang berlawanan satu dengan lainnya. Misalnya seseorang yang tergolong ke dalam suatu kelompok etnis tertentu, sikapnya mungkin berbeda dengan sikap kelompoknya sendiri karena memeluk agama lain atau berbeda daerah kelahirannya. In group dan out group dapat dijumpai disemua masyarakat, meskipun kepentingan-kepentingan tidak selalu sama. Dalam masyarakat-masyarakat yang bersahaja mungkin jumlahnya tidak begitu banyak bila dibandingkan dengan masyarakat-masyarakat yang sudah kompleks, walaupun dalam masyarakat-masyarakat yang sederhana tersebut perbedaan-perbedaannya tidak begitu tampak dengan jelas. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa setiap kelompk sosial merupakan in group bagi anggotanya, konsep tersebut dapat diterapkan terhadap kelompok-kelompok sosial yang relatif kecil sampai yang terbesar, selama para anggotanya mengadakan identifikasi dengan kelompoknya. Contohnya kami adalah mahasiswa Marketing Komunikasi, sedangkan mereka adalah mahasiswa teknik komputer, kami adalah mahasiswa Universitas Indonesia, mereka adalah mahasiswa Atma Jaya. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Dinamika Kelompok – Pengertian, Fungsi, Jenis, Ciri, Keunggulan, Kekurangan, Kegiatan Ciri dan Klasifikasi In Group dan Out Group Ciri-ciri In Group dan Out Group Anggota-Anggota suatu kelompok sosial tertentu sedikit banyak akan mempunyai kecenderungan untuk menganggap bahwa segala sesuatu yang termasuk dalam kebiasaan-kebiasaan dengan kelompoknya sendiri sebagai sesuatu yang terbaik apabila dibandingkan dengan kebiasaan-kebiasaan kelompok-kelompok lainnya. Kecenderungan ini biasa disebut dengan etnosentrisme. Etnosentrisme adalah suatu sikap untuk menilai unsur-unsur kebudayaan lain dengan mempergunakan ukuran-ukuran kebudayaan sendiri. Etnosentrisme disosialisasikan atau diajarkan kepada setiap anggota kelompok sosial, sadar maupun tidak sadar, serentak dengan nilai-nilai kebudayaan lain. Klasifikasi In Group dan Out Group Pengklasifikasian kelompok menjadi in-group dan out-group dapat ditemui dalam peristiwa tawuran pelajar. Terkait hal tersebut terdapat 2 macam interaksi sosial, yaitu Interaksi dengan sesama anggota in-group yang bersifat kerja sama, simpati, kedekatan. interaksi antara anggota kelompok in-group dan out-group yang diwarnai oleh pertentangan atau antipati. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Keanekaragaman Dan Perubahan Sosial Budaya Perbedaan in group dan out group Berdasarkan derajat interaksinya terdapat dua tipe kelompok sosial, yaitu ā€œin-group dan out-groupā€ In-group kelompok dalam yaitu kelompok sosial yang individu-individunya mengidentifikasi dirinya dengan kelompoknya. Out-group kelompok luar yaitu merupakan kelompok yang di luar in-group Berdasarkan derajat interaksinya terdapat dua tipe kelompok sosial, yaitu ā€œin-group dan out-groupā€ In-group kelompok dalam yaitu kelompok sosial yang individu-individunya mengidentifikasi dirinya dengan kelompoknya. Out-group kelompok luar yaitu merupakan kelompok yang di luar in-group Tipe kelompok in-group akan dijumpai dalam kehidupan yang penuh dengan kerjasama, persahabatan, keteraturan dan kedamaian. Tipe kelompok out-group yang muncul adalah rasa kebencian, permusuhan, sampai menyulut peperangan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Kemajemukan Berdasarkan Ras Beserta Penjelasannya Pembentukan Kelompok dan Organisasi Sosial Pada dasarnya, pembentukan kelompok dan organisasi sosial dapat diawali dengan adanya persepsi, perasaan atau motivasi, dan tujuan yang sama dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam proses selanjutnya didasarkan adanya hal-hal berikut Persepsi Pembagian kelompok didasarkan pada tingkat kemampuan intelegensi yang dilihat dari pencapaian akademis. Misalnya terdapat satu atau lebih punya kemampuan intelektual, atau yang lain memiliki kemampuan bahasa yang lebih baik. Dengan demikian diharapkan anggota yang memiliki kelebihan tertentu bisa menginduksi anggota lainnya. Motivasi Pembagian kekuatan yang berimbang akan memotivasi anggota kelompok untuk berkompetisi secara sehat dalam mencapai tujuan kelompok. Perbedaan kemampuan yang ada pada setiap kelompok juga akan memicu kompetisi internal secara sehat. Dengan demikian dapat memicu anggota lain melalui transfer ilmu pengetahuan agar bisa memotivasi diri unuk maju. Tujuan Terbentuknya kelompok karena memiliki tujuan untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kelompok atau individu. Organisasi Pengorganisasian dilakukan untuk mempermudah koordinasi dan proses kegiatan kelompok. Dengan demikian masalah kelompok dapat diselesaikan secara lebih efesien dan efektif. Independensi Kebebasan merupakan hal penting dalam dinamika kelompok. Kebebasan disini merupakan kebebasan setiap anggota untuk menyampaikan ide, pendapat, serta ekspresi selama kegiatan. Namun demikian kebebasan tetap berada dalam tata aturan yang disepakati kelompok. Interaksi Interaksi merupakan syarat utama dalam dinamika kelompok, karena dengan interaksi akan ada proses transfer ilmu dapat berjalan secara horizontal yang didasarkan atas kebutuhan akan informasi tentang pengetahuan tersebut. Pembentukan kelompok diawali dengan adanya persepsi atau perasaan yang sama dalam memnuhi kebutuhan. Setelah itu akan timbul motivasi untuk memnuhinya, sehingga itu akan timbul motivasi untuk memenuhinya, sehingga ditentukanlah tujuan yang sama dan akhirnya interaksi yang terjai akan membentuk sebuah kelompok Pembentukan kelompok dilakukan dengan menentukan kedudukan masing – masing anggota siap menjadi ketua atau anggota. Interaksi yang terjadi suatu saat akan memunculkan konflik. Perpecahan yang terjadi biasanya bersifat sementara karena kesadaran arti pentingnya kelompok tersebut, sehingga anggota kelompok berusaha menyesuaikan diri demi kepentingan kelompok. Akhirnya setelah terjadi penyesuaian, perubahan dalam kelompok mudah terjadi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Definisi Hubungan Struktur Sosial Dengan Mobilitas Sosial Dinamika Kelompok dan Organisasi Sosial a. Dinamika kelompok Dinamika kelompok dengan pendekatan sosiologis dapat diamati dari unsur-unsur pokok sistem sosial sebagai alat analisis dinamika kelompok yaitu Tujuan segala sesuatu yang ingin dicapai oleh kelompok Keyakinan aspek pengetahuan/kognitif yang dianggap benar Norma perilaku standar yang dapat diterima Sanksi sistem penghargaan dan hukuman terhadap perilaku anggota kelompok Peranan kedudukan hirarki hak dan kewajiban Kewenangan ambil keputusan dan mengontrol orang lain Jenjang sosial Fasilitas yang menyangkut alat untuk mencapai tujuan kelompok b. dinamika organisasi sosial Pencermatan dinamika organisasi dapat dilihat dari Sistem organisasi tujuan, struktur, lingkungan fisik, lingkungan sosial budaya Struktur organisasi kewenangan, komunikasi, tugas; Proses organisasi hubungan antar peranan, pengendalian, koordinasi, sosialisasi, dan supervisi. Contoh Kejadian antara group Contoh Kasus Outgroup Sekolah Dasar Mardi Waluya Cipanas adalah salah satu sekolah swasta Katolik di Cipanas yang didirikan dengan tujuan awal sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak yang tinggal di Panti Asuhan Santo Yusuf selanjutnya disebut anak panti. Namun sejak tahun 1990, Panti Asuhan Santo Yusuf mengalami perluasan dengan menerima anak-anak dari kota besar yang ā€œdititipkanā€ oleh orang tua mereka yang selanjutnya akan disebut sebagai anak asrama. Selain itu, sekolah juga menerima anak-anak yang berasal dari Cipanas dan sekitarnya yang tinggal di luar panti asuhan. Anak-anak ini kemudian akan disebut sebagai anak luar dan menjadi kelompok mayoritas karena jumlahnya yang paling banyak dibandingdengananak-anakpantidananak-anakasrama. Karena bersekolah di sekolah yang sama, maka siswa-siswa tersebut pun berinteraksi satu dengan yang lain. Mereka berinteraksi dengan membawa ciri khas yang dimiliki oleh masing-masing individu, sehingga terbentuklah kelompok-kelompok kecil berdasarkan persamaan dan perbedaan yang mereka miliki sebagai dampak dari interaksi tersebut. Kelompok-kelompok yang terbentuk adalah kelompok anak luar, anak asrama dan anak panti yang dapat dibedakan berdasarkan latar belakang dan ciri-ciri umum yang dimiliki oleh setiap kelompok. Hubungan antar kelompok yang terjalin antar ketiga kelompok tersebut tidak jarang menimbulkan masalah yang dapat mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar. Masalah-masalah tersebut diduga berasal dari anak asrama yang dengan jumlahnya yang sedikit berhasil mempengaruhi kelompok lain. Karena fenomena ini paling jelas terlihat pada siswi kelas 5, maka yang menjadi subjek penelitian adalah para siswi kelas 5 yang dianggap dapat mewakili kelompoknya. Jumlah subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah 3 orang dari masing-masing kelompok. Jadi total subjek adalah 9 orang. Pengambilan data dilakukan dengan metode kualitatif, yaitu dengan wawancara. Wawancara dilakukan dengan menggunakan panduan wawancara yang disusun sesuai teori yang digunakan, yaitu Social Identity Theory dan alat perekam untuk membantu meningkatkan keakuratan dalam proses analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang terjadi hubungan antar kelompok pada siswi kelas 5 SD Mardi Waluya Cipanas, terutama antara kelompok anak asrama dengan anak panti. Hubungan antar kelompok semakin jelas dengan adanya Outgroup Bias, asimilasi, kreatifitas dan potensi munculnya konflik Outgroup bias terlihat dari penilaian negatif yang diberikan oleh keenam subjek dari kelompok anak panti dan anak luar terhadap anak asrama, dan penilaian negatif yang diberikan oleh ketiga subjek dari kelompok anak asrama kepada anak luar. Hal itulah yang kemudian menimbulkan konflik, baik antara anak asrama dengan anak luar, juga antara anak asrama dengan anak panti. Dalam memilih teman bermain, kelompok anak luar lebih fleksibel. Sebagai kelompok mayoritas dari segi jumlah, individual differences yang mereka miliki lebih menonjol dibanding degan identitas kelompok mereka. Sedangkan anak asrama memiliki batasan yang tegas, sehingga asimilasi yang dilakukan oleh anggota kelompok lain, tidak semua dapat berhasil. Saran Dalam hidup bermasyarakat, kita sebaiknya menghindari yang namanya outgroup karena akan menyebabkan ketidakharmonisan kita menjadi anggota banyak kelompok, kita terikat secara emosional hanya pada beberapa kelompok saja. Hubungan kita dengan keluarga kita, kawan-kawan kita, dan tetangga yang dekat di kampung/desa bukan di real estate, terasa lebih akrab, lebih personal, lebih menyentuh hati kita. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari

Yangdimaksud dengan pemilik hak eksklusif adalah pihak yang memiliki hak untuk mengoperasikan sesuatu berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5 Budi Santoso, 2008, Aspek Hukum Pembiayan Proyek Insfratsuktur dengan Model BOT (Build Operate Transfer), Genta Press, Yogyakarta, h. 14.

Solidaritas sosial adalah perasaan emosional dan moral yang terbentuk pada hubungan antar individu atau kelompok berdasarkan rasa saling percaya, kesamaan tujuan dan cita-cita, adanya kesetiakawanan dan rasa sepenanggungan. Solidaritas Sosial Menurut KBBI Depdiknas, 2007, solidaritas adalah sifat perasaan solider, sifat satu rasa senasib, perasaan setia kawan yang pada suatu kelompok anggota wajib memilikinya. Sedangkan sosial adalah berkenaan dengan masyarakat, perlu adanya komunikasi dalam usaha menunjang pembangunan, suka memperhatikan kepentingan umum. Konsep solidaritas diperkenalkan dalam teori sosiologi oleh Emile Durkheim pada tahun 1858. Menurut Durkheim, solidaritas merupakan suatu keadaan hubungan antara individu dan atau kelompok yang didasarkan pada perasaan moral dan kepercayaan yang dianut bersama dan diperkuat oleh pengalaman emosional bersama. Solidaritas menekankan pada keadaan hubungan antar individu dan kelompok dan mendasari keterikatan bersama dalam kehidupan dengan didukung nilai-nilai moral dan kepercayaan yang hidup dalam masyarakat. Wujud nyata dari hubungan bersama akan melahirkan pengalaman emosional, sehingga memperkuat hubungan antar mereka. Jenis-jenis Solidaritas Sosial Menurut Durkheim, masyarakat mengalami perkembangan dari masyarakat sederhana menuju masyarakat modern. Masyarakat sederhana memiliki bentuk solidaritas sosial yang berbeda dengan bentuk solidaritas sosial pada masyarakat modern. Terdapat dua bentuk solidaritas yang berkembang pada masyarakat, yaitu sebagai berikut Doyle, 1994 a. Solidaritas Sosial Mekanik Masyarakat sederhana mengembangkan bentuk solidaritas sosial mekanik. Solidaritas sosial mekanik adalah sistem komunikasi serta ikatan masyarakat yang memiliki rasa perasaan yang sama, memiliki kecenderungan yang sama, masyarakat lebih didominasi dengan keseragaman atau homogen, dan jika diantara anggota masyarakat itu ada yang hilang maka tidak memiliki pengaruh besar yang berdampak pada diri kelompok masyarakat tersebut. Pada saat solidaritas mekanik memainkan peranannya, kepribadian tiap individu boleh dikatakan lenyap, karena ia bukanlah diri individu lagi, melainkan hanya sekadar mahluk kolektif. Solidaritas mekanik tidak hanya terdiri dari ketentuan yang umum dan tidak menentu dari individu pada kelompok, kenyataannya dorongan kolektif terdapat dimana-mana dan membawa hasil dimana-mana pula. Dengan sendirinya, setiap kali dorongan itu berlangsung, maka kehendak semua orang bergerak secara spontan dan seperasaan. Ciri masyarakat dengan solidaritas mekanik ditandai dengan adanya kesadaran kolektif, dimana mereka mempunyai kesadaran untuk hormat pada ketaatan karena nilai-nilai keagamaan yang masih sangat tinggi, taraf masyarakat yang masih sederhana, kelompok masyarakat yang tersebar, masing-masing anggota pada umumnya dapat menjalankan peran yang diperankan oleh orang lain, pembagian kerja yang belum berkembang dan hukuman yang terjadi bersifat represif yang dibahas dengan penghinaan terhadap kesadaran kolektif sehingga memperkuat kekuatan diantara mereka. b. Solidaritas Sosial Organik Masyarakat modern mengembangkan bentuk solidaritas sosial organik. Solidaritas organik merupakan bentuk solidaritas yang mengikat masyarakat kompleks, yaitu masyarakat yang mengenal pembagian kerja yang rinci dan dipersatukan oleh saling ketergantungan antar bagian. Setiap anggota menjalankan peran yang berbeda, dan saling ketergantungan seperti pada hubungan antara organisme biologis. Solidaritas organik banyak ditemukan pada masyarakat perkotaan. Seperti karakter pembagian kerja, maka masing-masing bagian dari komponen solidaritas organik memiliki peran yang sama pentingnya. Yang menjadi karakter dari solidaritas organik salah satunya adalah hubungan yang berkaitan untuk menciptakan efisiensi kerja yang ada di dalam masyarakat. Solidaritas organik muncul karena pembagian kerja bertambah besar. Solidaritas itu didasarkan pada tingkat saling ketergantungan yang tinggi. Saling ketergantungan itu bertambah sebagai hasil dari bertambahnya spesialisasi dan pembagian pekerjaan yang memungkinkan dan juga menggairahkan bertambahnya perbedaan di kalangan individu. Dalam solidaritas organik, meskipun memiliki aspek kepentingan yang berbeda namun membentuk satu saling ketergantungan. Masing individu tidak bisa lepas antar bagian satu dengan bagian yang lain. Hukum yang berlaku dalam solidaritas organik adalah hukum restitutif yang berarti menggantikan. Bentuk Solidaritas Sosial Bentuk dan wujud solidaritas sosial yang ada di dalam masyarakat sangat beragam berdasarkan pada kerja kolektif dan hubungan antara individu atau kelompok yang terjalin. Adapun bentuk-bentuk solidaritas solidaritas di masyarakat adalah sebagai berikut Soyomukti, 2016 Gotong Royong. Bentuk solidaritas yang sering kita temui di dalam masyarakat adalah gotong royong. Gotong royong adalah rasa dan pertalian kesosialan yang sangat teguh dan terpelihara. Gotong royong lebih banyak dilakukan di desa daripada di kota. Kolektifitas terlihat dalam ikatan gotong royong yang menjadi adat masyarakat desa. Gotong royong menjadi bentuk solidaritas yang sangat umum dan eksistensinya di masyarakat juga masih sangat terlihat hingga sekarang, bahkan negara Indonesia dikenal sebagai bangsa yang mempunyai jiwa gotong-royong yang tinggi. Kerjasama. Kerjasama merupakan penggabungan antara individu dengan individu yang lain, atau kelompok dengan kelompok yang lain sehingga bisa mewujudkan suatu hasil yang dapat dinikmati bersama. Kerjasama diharapkan memberikan suatu manfaat bagi anggota kelompok yang mengikutinya dan tujuan utama dari bekerjasama bisa dirasakan oleh anggota kelompok yang mengikutinya. Syarat Terbentuknya Solidaritas Sosial Penegasan Kelompok. Solidaritas sosial terbentuk karena adanya kelompok sosial. Tiap-tiap anggota kelompok sosial memiliki ciri-ciri kepribadian anggota yang berbeda. Hal inilah yang mempengaruhi penegasan wilayah kerja masing-masing. Penegasan ini akan menimbulkan hubungan timbal balik antara anggota kelompok sehingga terdapat hubungan yang khas dalam kelompok sosial. Kuatnya hubungan kelompok ini menjadikan interaksi yang sama dalam kelompok internal bahkan hubungan kelompok ini menjadikan pola yang berbeda dengan kelompok luar. In Group dan Out Group. Sikap perasaan in group berkenaan dengan seluk beluk usaha, orang-orang yang dipahami, dan pengalaman anggota pada interaksi kelompoknya. Sedangkan out group adalah usaha dan orang-orang yang tidak termasuk dalam in group. Sikap perasaan terhadap in group adalah sikap terhadap orang dalam sedangkan sikap perasaan out group adalah sikap perasaan terhadap orang luar group. Daftar Pustaka Depdiknas. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Doyle, P Johnson. 1994. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta Gramedia Pustaka. Soyomukti, Nutani. 2016. Pengantar Sosiologi; dasar analisis, teori, dan pendekatan menuju analisis masalah-masalah sosial, perubahan sosial, dan kajian-kajian strategis. Yogyakarta Ar-Ruzz Media.
2 Tes Tertulis : Pilihan Ganda dan Essay Butir-butir Soal : 1. Apa yang dimaksud dengan Budaya 2. Jelaskan perbedaan antara budaya local dengan budaya nasional 3. Jelaskan bahwa budaya nasional berbentuk dari berbagai budaya nasional 4. Sebutkan contoh perwujudan budaya nasional Indonesia 5. Sebutkan unsur unsur universal budaya menurut
Solidaritas – Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Manfaat, Prinsip, Faktor, Hal, Ancaman & Contoh – Untuk pembahasan kali ini kami akan mengulas mengenai Solidaritas yang dimana dalam hal ini meliputi pengertian menurut para ahli, jenis, manfaat, prinsip, faktor, hal, ancaman dan contoh, untuk lebih memahami dan mengerti simak ulasan dibawah ini. Pengertian Solidaritas Secara etimologi arti solidaritas adalah kesetiakawanan atau kekompakkan. Dalam bahasa Arab berarti tadhamun ketetapan dalam hubungan atau takaful saling menyempurnakan/melindungi. Pendapat lain mengemukakan bahwa Solidaritas adalah kombinasi atau persetujuan dari seluruh elemen atau individu sebagai sebuah kelompok. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI dijelaskan bahwa solidaritas diambil dari kata Solider yang berarti mempunyai atau memperliatkan perasaan bersatu Dengan demikian, bila dikaitkan dengan kelompok sosial dapat disimpulkan bahwa Solidaritas adalah rasa kebersamaan dalam suatu kelompok tertentu yang menyangkut tentang kesetiakawanan dalam mencapai tujuan dan keinginan yang sama. Di lingkungan kita dapat merasakan adanya rasa solidaritas yang tinggi atau kebersamaan banyak sekali kebersamaan yang akan tercipta kebersamaan dalam hal baik maupun hal buruk misalkan para pelajar yang terlibat tawuran mereka mengatakan bahwa mereka mempunyai rasa solidaritas yang tinngi jadi bila temannya ikut tawuran maka pelajar yang lain juga harus ikut tawuran inilah salah satu contoh sikap solidaritas yang sangat buruk yang banyak terjadi dan menimpa para pelajar di Indonesia, seharus nya rasa solidaritas di gunakan untuk hal-hal yang baik misalkan dalam hal belajar bersama ataupun berqurban. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Perubahan Sosial adalah Jadi dapat disimpulkan bahwa solidaritas adalah rasa kebersamaan,rasa kesatuan kepentingan, rasa simpati, sebagai salah satu anggota dari kelas yang sama. atau bisa di artikan perasaan atau ungkapan dalam sebuah kelompok yang dibentuk oleh kepentingan bersama. Adapun pengertian Solidaritas Sosial menurut Emile Durkheim dan pendapat beberapa ahli, sebagai berikut yaitu dasar pengertian solidaritas sosial tetap kita berpegang yakni kesatuan, persahabatan, saling percaya yang muncul dari tanggung jawab dan kepentingan bersama diantara para anggota. Bahwa solidaritas sosial adalah keadaan saling percaya antar anggota kelompok atau komunitas. Jika orang saling percaya mereka akan menjadi satu atau menjadi sahabat, menjadi saling menghormati, menjadi saling bertanggung jawab untuk saling membantu dalam memenuhi kebutuhan antar sesama. Menyatakan bahwa solidaritas sosial merupakan kohesi yang ada antara anggota suatu asosiasi, kelompok, kelas sosial, kasta, dan antara berbagai individu dan kelompok, maupun kelas-kelas membentuk masyarakat, dengan bagian-bagiannya. Pentingnya Solidaritas dalam Kehidupan Manusia dan Kelompok Manusia pada hakikatnya adalah makhluk sosial yang sangat membutuhkan orang lain disekitarnya. Multikulturalisme yang ada di Indonesia menyebutkan bahwa Indonesia mempunyai banyak keragaman dan kekayaan yang sangat membutuhkan solidaritas antar sesama umat manusia demi tercapainya kehidupan yang harmonis. Mengacu pada negara Indonesia yang mempunyai budaya beraneka ragam, agama yang diakui dan suku yang bermacam-macam, berbicara tentang solidaritas antar umat manusia rasanya sudah biasa. Solidaritas yang pada umumnya adalah kata yang dipakai untuk mempersatukan dan menyamakan perbedaan disekeliling kita pun, sudah mulai pudar. Perpecahan diantara umat manusia semakin bertambah banyak jika tidak ada solidaritas yang dimulai dari dalam diri. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian ASEAN Perasaan solidaritas, senasib seperjuangan, setia, sifat satu rasa yang solider diberbagai macam kalangan, sangat minim dan banyak dilupakan demi kepuasan diri sendiri atas kepentingan pribadi . Solidaritas itu penting karena sangat mempengaruhi perubahan sosial budaya. Perubahan sosial yang mencakup sikap setiap orang dan kondisi suatu lingkungan yang didominasi oleh perbedaan, dan perbedaan budaya yang menyebabkan solidaritas itu sendiri hilang seiring berjalannya waktu, dari generasi ke generasi karena tidak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari ketika menghadapi perbedaan. Menciptakan keadaan sosial yang teratur dan satu, merupakan tujuan dari solidaritas. Perbedaan yang ada disekitar kita bukan untuk ditertawakan dan diasingkan, namun disitulah peran penting solidaritas, yaitu menyamakan dan mempersatukan perasaan toleransi. Peran penting solidaritas dapat diukur keberhasilannya jika solidaritas dapat menciptakan kesatuan dan kesamaan perjuangan dalam masyarakat. Hal-hal yang terjadi jika tidak ada solidaritas disekitar kita adalah timbulnya stereotype, prasangka, dan primordialisme. Mempertahankan apa yang menurutnya paling baik, tidak mau membuka diri dan selalu mencaci maki golongan lain, adalah contoh hal-hal yang berpotensi akan terjadi jika tidak dilandasi oleh solidaritas. Solidaritas antar manusia sudah harus diterapkan dari semenjak dini. Mengingat pentingnya solidaritas yang mengatasnamakan perbedaan dapat memperkaya relasi, budaya dan persatuan, maka solidaritas harus diusahakan dan dipertahankan. Cara untuk membangun solidaritas dari yang paling sederhana adalah menghormati orang yang sedang beribadah, mengucapkan selamat kepada orang yang merayakan hari raya, dan tidak memilih-milih teman. Saling menghargai terhadap orang yang tidak sesuku, berbeda kepercayaan dan status, juga sangat ditekankan dalam hal solidaritas. Kesadaran dari dalam diri setiap manusia juga merupakan salah satu faktor yang paling penting untuk menciptakan solidaritas. Berbicara tentang solidaritas mungkin merupakan hal yang sangat mudah dilakukan oleh banyak orang, tetapi setelah kita mengerti betapa pentingnya solidaritas itu dikehidupan kita, sudah selayaknya kita mengusahakan agar solidaritas itu tetap ada dan tidak hilang. Faktor-faktor yang mendukung adanya solidaritas dari dalam diri hendaknya ditumbuh kembangkan menjadi suatu kebiasaan yang positif. Solidaritas tidak hanya sebatas teori saja yang memiliki tujuan dan peranan penting dalam kehidupan setiap orang, melainkan juga suatu praktik yang bersifat rendah hati, tulus dari dalam diri dan terus-menerus. Hendaknya setiap orang yang mencintai perbedaan dan orang yang selalu menutup diri terhadap perbedaan, dapat mengaplikasikan solidaritas antar orang lain, sehingga tujuan dari solidaritas itu sendiri tercapai. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian Bela Negara Jenis-Jenis Solidaritas Jadi emile Durkheim membagi masyarakat berdasarkan bentuk dari solidaritas sosialnya, yaitu antara lain Solidaritas Organik adalah solidaritas yang didasarkan atas perbedaan-perbedaan, solidaritas ini muncul akibat timbulnya pembagian kerja yang makin besar, solidaritas ini didasarkan atas tingkat ketergantungan yang sangat tinggi. Perbedaan pola relasi-relasi dapat membentuk ikatan sosial dan persatuan melalui pemikiran yang membutuhkan kebersamaan serta diikat dengan kaidah moral, norma, undang-undang, atau seperangkat nilai yang bersifat universal. Karena itu, ikatan solidaritas tidak lagi menyeluruh, melainkan terbatas pada kepentingan bersama yang bersifat parsial atau hubungan bagian dari keseluruhan. Ketergantungan ini di akibatakan karena spesialisasi yang tinggi di antara keahlian individu. Spesialisasi ini juga sekaligus mengurangi kesadaran kolektif yang ada dalam masyarakat mekanis. Akibatnya, kesadaran dan homogenitas dalam kehidupan sosial tergeser. Keahlian yang berbeda dan spesialisasi itu, munculah ketergantungan fungsional yang bertambah antara individu-idividu yang memiliki spesialisasi dan secara relatif lebih otonom sifatnya. Solidaritas Mekanik adalah bahwa solidaritas ini didasarkan pada tingkat homogenitas yang tinggi dalam kepercayaan, sentiment dan sebagainya. Model solidaritas seperti ini biasa di temukan dalam masyarakat primitif atau masyarakat tradisional yang masih sederhana. Dalam masyarakat seperti ini pembagian kerja hampir tidak terjadi. Seluruh kehidupan di pusatkan pada sosok kepala suku. Pengelolaan kepentingan kehidupan sosial bersifat personal. Keterikatan sosial terjadi karena kepatuhan terhadap nilai-nilai tradisional yang dianut oleh masyarakat. Demikian juga sistem kepemimpinan yang di laksanakan berjalan secara turun-temurun. Solidaritas mekanis ini, terjadi dalam masyarakat yang memiliki ciri khas keseragaman pola-pola relasi sosial, memiliki latar belakang pekerjaan yang sama dan kedudukan semua anggota. Apabila nilai-nilai budaya yang melandasi relasi mereka, dapat menyatukan mereka secara menyeluruh. Maka akan memunculkan ikatan sosial yang kuat dan di tandai dengan munculnya identitas sosial yang kuat pula. Individu menyatukan diri dalam kebersamaan, sehingga tidak ada aspek kehidupan yang tidak diseragamkan oleh relasi-relasi sosial yang sama. Individu melibatkan diri secara penuh dalam kebersamaan pada masyarakat. Karena itu, tidak terbayangkan bahwa hidup mereka masih dapat berlangsung apabila salah satu aspek kehidupan di pisahkan dari kebersamaan. Solidaritas mekanis menunjukan berbagai komponen atau indikator penting. Contohnya yaitu, adanya kesadaran kolektif yang di dasarkan pada sifat ketergantungan individu yang memiliki kepercayaan dan pola normatif yang sama. Individualitas tidak berkembang karena di hilangkan oleh tekanan aturan atau hukum yang bersifat represif menekan. Sifat hukuman cenderung mencerminkan dan menyatakan kemarahan kolektif yang muncul atas penyimpangan atau pelanggaran kesadaran kolektif dalam kelompok sosialnya. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian Identitas Nasional Manfaat Solidaritas Manfaat yang bisa kita ambil dari rasa solidaritas adalah saling membantu antar sesama anggota kelompok dan rasa peduli untuk sesama anggota kelompok maupun antar anggota kelompok lain, biasanya sering terjadi konflik antara sesama anggota kelompok dimana kita bisa melihat ada atau tidak rasa solidaritas. Banyak manfaat yang bisa kita ambil dari rasa solidaritas dan kepedulian terhadap orang lain berarti menunjukkan rasa penting nya solidaritas dalam kehidupan manusia di mana solidaritas dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga kekerabatan antar anggota kelompok, tetangga, teman atau keluarga sehingga cocok untuk menumbuhkan rasa solidaritas dalam diri kita sendiri dan menjaga yang tidak hilang kami juga harus mampu memanfaatkan arti sebenarnya dari solidaritas dengan kami. Berikut ini manfaat solidaritas di antaranya Dapat menumbuhkan rasa tenggang rasa angtara sesama anggota kelompok Berkurangnya konflik antar sesama anggota kelompok Mengurangi rasa iri dan dengki antarsesama anggota kelompok Menumbuhkan keharmonisan kelompok Prinsip Solidaritas Berikut ini terdapat beberapa prinsip solidarita, terdiri atas Terjaganya rasa persaudaraan dan pertemanan terhadap sesama; Timbulnya rasa kepedulian terhadap teman dan keluarga; Lebih peka terhadap lingkungan sekitar; Terjalinnya kekompakan terhadap teman. Faktor Pengaruh Solidaritas Berikut ini terdapat beberapa faktor pengaruh solidarita, terdiri atas 1. Faktor Lingkungan Lingkungan di sekitar kita dapat mempengaruhi adanya rasa solidaritas seperti bagaimana cara kita bergaul dan berteman di dalam lingkungan. 2. Faktor Keluarga Pendidikan yang di berikan di dalam keluarga sejak kecil dapat memberikan dampak bagi positiv setelah kita dewasa jadi pendidikan yang di berikan bagi anak-anak kita sangat berguna bagi perkembangan nya di kehidupan yang akan datang. Hal-Hal yang Terjadi Jika Tidak Ada Solidaritas Terdiri atas 1. Stereotype Stereotype adalah penilaian terhadap seseorang hanya berdasarkan persepsi terhadap kelompok di mana orang tersebut dapat dikategorikan. Stereotipe merupakan jalan pintas pemikiran yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam pengambilan keputusan secara cepat. Namun, stereotipe dapat berupa prasangka positif dan juga negatif, dan kadang-kadang dijadikan alasan untuk melakukan tindakan diskriminatif. Sebagian orang menganggap segala bentuk stereotipe negatif. Stereotipe jarang sekali akurat, biasanya hanya memiliki sedikit dasar yang benar, atau bahkan sepenuhnya dikarang-karang. Berbagai disiplin ilmu memiliki pendapat yang berbeda mengenai asal mula stereotipe psikolog menekankan pada pengalaman dengan suatu kelompok, pola komunikasi tentang kelompok tersebut, dan konflik antarkelompok. Sosiolog menekankan pada hubungan di antara kelompok dan posisi kelompok-kelompok dalam tatanan sosial. Para humanis berorientasi psikoanalisis menekankan bahwa stereotipe secara definisi tidak pernah akurat, namun merupakan penonjolan ketakutan seseorang kepada orang lainnya, tanpa mempedulikan kenyataan yang sebenarnya. Walaupun jarang sekali stereotipe itu sepenuhnya akurat, namun beberapa penelitian statistik menunjukkan bahwa dalam beberapa kasus stereotipe sesuai dengan fakta terukur. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Lambang ASEAN dan Artinya 2. Prasangka Prasangka adalah sikap yang negatif terhadap sesuatu tanpa ada alasan mendasar atas pribadi tersebut. Prasangka merupakan suatu tipe khusus dari sikap yang cenderung kearah negatif yang memiliki konsekuensi sebagai berikut Berfungsi sebagai skema kerangka fikir kognitif untuk mengorganisasi,menginterprestasi dan mengambil informasi yang mempengaruhi cara memproses informasi. Melibatkan keyakinan dan perasaan negatif terhadap orang yang menjadi anggota kelompok sasaran Teori-Teori Prasangka Terdiri atas Teori kategorisasi sosial Melalui kategorisasi kita membuat dunia yang tak terbatas ini menjadi lebih sederhana dan bisa dimengerti oleh siapa saja. Pembedaan kategorisasi bisa didasarkan pada persamaan atau perbedaan. Pengkategorian cenderung mengkontraskan antara kedua belah pihak yang berbeda. Jika satu dinilai baik maka cenderung kelompok lain di nilai buruk. Teori konflik -realistis Teori ini memandang bahwa terjadinya kompetisi dan konflik antar kelompok dapat meningkatkan kecenderungan untuk berprasangka dan mendiskriminasikan anggota out group. Teori perbandingan sosial Prasangka terlahir ketika orang menilai adanya perbedaan yang mencolok. Artinya keadaan status yang tidak seimbang yang akan melahirkan prasangka. Teori identitas sosial Berdasarkan teori ini prasangka biasanya terjadi disebabkan oleh in group dan favoritsm yaitu kecenderungan untuk mendiskriminasikan dalam perlakuan yang lebih baik atau menguntungkan in group diatas out group. Orang memakai identitas sosialnya sebagai sumber dari kebangggan diri dan harga diri. Semakin positif kelompok dinilai maka semakin kuat identitas kelompok yang dimiliki dan akan memperkuat harga diri. Teori Deprivasi Relatif Deprivasi Relatif adalah keadaan psikologis dimana seseorang merasakan ketidakpuasan atas kesenjangan atau kekurangan subjektif yang dirasakannya pada saat keadaan diri dan kelompoknya dibandingkan dengan orang lain atau kelompok lain. Keadaan deprivasi bisa menimbulkan persepsi adanya suatu ketidakadilan sehingga menimbulkan terjadinya prasangka. Teori Frustrasi-Agresi Menurut teori ini, prasangka merupakan manifestasi dari displaced aggrsion sebagai akibat dari frustrasi. Asumsi dasar dari teori ini adalah jika tujuan seseorang dirintangi atau dihalangi, maka individu tersebut akan mengalami frustrasi. Frustrasi yang dialami akan membawa individu tersebut pada perasaan bermusuhan terhadap sumber penyebab frustrasi. Hal itulah yang menyebabkan individu seringkali mengkambing hitamkan individu lain yang kurang memiliki kekuasaan. Teori Belajar Sosial Menurut teori ini prasangka biasanya diperoleh anak-anak melalui proses sosialisasi. Anak- anak banyak yang menginternalisasikan norma norma mengenai stereotipe dan perilaku antar kelompok yang ditetapkan oleh orang tua dan teman sebaya. Selain dari orang tua dan teman sebaya, media massa juga menjadi sumber anak untuk mempelajari stereotipe dan prasangka. 3. Primordialisme Pandangan atau paham yang menunjukansikap berpegang teguh pada hal-hal yang sejak semula melekat pada individu, seperti suku bangsa, ras danagama. Primordialisme sebagai identitas suatu kelompok atau golongan sosial merupakan faktor penting dalam memperkuat ikatan golongan atau kelompok yang bersangkutan dalam menghadapi ancaman dari luar. Primordialisme dapat terjadi karena faktor- faktor berikut Adanya suatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam kelompok atau suatu perkumpulan Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial dari ancaman luar. Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai agama, dan pandangan hidup 4. Kehilangan rasa solidaritas terhadap sesama Egoisme yang tak terbatas, terasingkan dalam kehidupan sosial dan 5. Kesulitan dalam bersosialisasi Sikap dalam menghadapi individualis, kita tidak boleh melupakan kodrat kita sebagai makhluk sosial yang mungkin sewaktu-waktu kita pasti membutuhkan bantuan orang itu, individualis tidak sesuai dengan ideologi Negara Indonesia yaitu pancasila. Baca Juga Artikel yang Mungkin Terkait Pengertian Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara Ancaman Terhadap Solidaritas Sosial Dalam suatu masyarakat yang didasarkan pada solidaritas mekanik, solidaritas sosial dapat terancam oleh kemungkinan perpecahan kelompok-kelompok kecil yang secara fungsional bersifat otonom dan oleh jenis perilaku menyimpang apa saja yang merusak kesadaran kolektif yang kuat. Peralihan dari solidaritas mekanik ke organik tidak selalu merupakan proses yang lancar dan penuh keseimbangan tanpa ketegangan-ketegangan. Karena ikatan sosial primodial yang lama dalam bidang agama, kekerabatan, dan omunikasi dirusak oleh meningkatnya pembagian kerja, mugkin ada ikatan-ikaan lainnya yang tidak berhasil menggantiannya. Akinatnya masyarakat menjadi terpecah dimana individu terputus ikatan-ikatan sosialnya, dan dimana kelompok-kelompok yang menjadi perantara individu dengan masyarakat luas tidak berkembang dengan baik. Sumber-Sumber Ketegangan dalam Masyarakat Organik yang Kompleks Satu ancaman yang lebih penting lagi terhadap solidaritas organik, berkembang dari heterogenitas dan individualitas yang semakin besar yang berhubungan dengan pembagian kerja yang tinggi. Dengan heterogenitas yang tinggi, ikatan bersama yang mempersatukan berbagai anggota masyarakat menjadi kendor. Individu mula mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang lebih terbatas yang terdapat dalam masyarakat itu, seperti kelompok pekerjaan. Solidaritas dalam kelompok-kelompok kecil separti itu tentu saja bersifat mekanik. Kalau solidaritas dengan tingkat ini digabungkan dengan melemahnya identifikasi dengan masyarakat yang lebih luas, maka kemungkinan konflik itu ada, karena kelompok khusus itu mengejar kepentingannya sendiri dengan merugukan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Alasan yang terdapat dalam hukuman bagi perilaku yang menyimpang yang mengancam solidaritas organik berbeda dengan alasan untuk menghukumpenyimpangan yang mengancam solidaritas mekanik. Pada umumnya hukuman terhadap orang yang menyimpang dalam suatu masyarakat organik cenderung lebih bersifat rasional dan disesuaikan dengan besarnya pelanggaran itu. Solidaritas organik dapat jaga rusak karena tekanan yang terlampau berlebih-lebihan terhadap individualisme. Integrasi Sosial dan Angka Bunuh Diri Manifestasi utama yang dianalisis Durkheim secara intensif adalah perubahan dalam angka bunuh diri. Proporsi dasar yang digunakan dalam Suicide penelitian klasik Durkheim adalah bahwa angka bunuh diri berbeda-beda menurut tingkat integrasi sosial. Durkheim mengidentifikasikan tiga tipe bunuh diri, yaitu egoistik, anomik, dan altruistik. Untuk kedua tipe yang pertama itu, angka bunuh diri berbeda-beda menurut tingkat integrasi sosial, artinya semakin rendah integrasi, semakin tiggi angka bunuh dir. Bunuh diri egoistik merupakan hasil dari suatu tekanan yang berlebih-lebihan pada individualisme atau kurangnya ikatan sosial yang cukup dengan kelompok sosial. Bunuh diri egoistik dapat disebabkan oleh tekanan budaya pada individualisme maupun oleh kurangnya ikatan pribadi oleh kelompok primer. Bunuh diri anomik muncul dari tidak adanya pengaturan bagi tujuan dan aspirasi individu. Kalau bunuh diri egoistik mencerminkan memudarnya integrasi sosial, maka bnuh diri altruistik merupakan hasil dari suatu tingkatan integrasi sosial yang terlampau kuat. Tingkat integrasi yang tinggi itu menekankan individualitas ke titik dimana individu dipandang tidak pantas atau tidak penting dalam kedudukannya sendiri. Bunuh diri altruistik dapat disebabkan oleh dua sebab, yaitu 1 norma-norma kelompok mungkin penuntut pengorbanan kehidupan individu, 2 norma-norma kelompok itu menuntut pelaksanaan tugas-tugas yang begitu barat untuk dapat dicapai sehingga individu itu mengalami kegagalan walaupun mereka sudah mereka sudah menunjukan usaha yang paling optimal. Kemunculan dan Dukungan terhadap Solidaritas Perhatian Durkheim terhadap landasan-landasan moral masyarakat merangsang perkembangan perspektif sosiologi klasiknya pada fungsi agama yang bersifat sosial. Abalisanya mengenai hubungan timbal balik yang erat antara agama dan masyarakat dapat dikembangkan panjang lebar dalam The Elementary Forms of The Religious Life. Corak utama dari agama apa saja dalam pandangan Durkheim adalah berhubungan dengan suatu dunia yang suci. Durkheim memperbaiki dan menolak beberapa teori yang berlaku yang menjelaskan kepercayaan-kepercayaan akan suatu dunia yang suci sebagai khayalan belaka atau ilusi yang diperlukan oleh orang-orang dalam suatu abad prailmiah untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Dia selanjutnya memperliatkan bahwa hubungan dengan kekuasaan ilahi yang bersifat supranatural yang dirasakan orang sama dengan hubungan mereka dengan masyarakat. Hubungan antara Orientasi Agama dan Struktur Sosial Pengalaman agama dan ide tentang yang suci adalah kehidupan kolektif, kepercayaan dan ritus agama juga memperkuat ikatan sosial dimana kehidupan kolektif itu bersandar. Dengan kata lain hubungan antara agama dan masyarakat memperlihatkan saling keterangan yang sangat erat. Pada intinya menurut Durkheim kepercayaan totemik memperlihatkan kenyataan masyarakat itu sendiri dalam bentuk simbolis. Hubungan antara ritus agama dan kepercayaan dan kehidupan kolektif tetap ada. Agama dalam Masyarakat Modern Durkheim mengakui bahwa bentuk-bentuk agama tradisional dimasa hidupnya tidak memperlihatkan kegairahan hidup yang merupakan sifat agama orang arunta di Australia. Dia juga merasa bahwa kurangnya gairah hidup dalam bentuk-bentuk agama di masa hidupnya merupakan gejala rendahnya tingkat solidaritas di dalam masyarakat. Teori Durkheim dapat dikecam karena terlalu sepihak menekankan solidaritas. Namun pasti bahwa model Durkheim tidak diharapkan untuk diterapkan dalam suatu masyarakat yang ditandai oleh perpecahan yang tajam dan ketidaksepakatan antarkelompok agama yang berbeda. Asal-Usul Bentuk-Bentuk Pengetahuan dalam Masyarakat Menjelang akhir buku The Elementary Forms, Durkheim memperluas pokok pikiran utamanya dengan mengemukakan bahwa tidak hanya pemikiran agama melainkan juga pengetahuan pada umumnya berlandaskan dari dasar sosialnya. Dalam melihat analisa tentang asal-usul pengetahuan dalam masyarakat, jelaslah bahwa pemikiran agama dan pemikiran ilmiah ditentukan oleh kondisi dan mencerminkan tipe struktur sosial di mana pemikiran itu muncul. Meskipun Durkheim tidak mengembangkan perspektif ini dalam sosiologi pengetahuan secara lengkap, perpektif ini mencerminkan asumsi dasarnya yang berhubungan dengan prioritasnya pada masyarakat daripada individu, serta proporsinya yang fundamental yang mengatakan bahwa perkembangan kepribadian individu atau kehidupan subyektif seseorang itu mencerminkan pengaruh lingkungan sosial secara mendalam. Contoh Solidaritas Disebuah desa A di Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung Jawa timur, Ada seorang remaja 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA sebut saja namanya Jojo. Jojo adalah seorang anak dari keluarga yang sederhana. Jojo seorang anak yang baik dan pandai namun akibat salah pergaulan, Jojo menjadi anak yang nakal,mabuk-mabukkan dan mengkonsumsi obat terlarang. Suatu hari Jojo ingin meminta uang kepada orang tuanya untuk dibelikan sebuah motor, Namun karena orang tuanya hanya bekerja sebagai serabutan. Orang tua jojo pun tidak bisa menuruti apa kemauan anaknya penolakan kedua orang tuanya itu Jojo pun merasa kesal dan marah. Karena merasa kesal. Jojo pun pergi ke desa tetangga yaitu desa M bersama teman-temannya untuk melihat sebuah Orkes musik. Pada saat melewati desa tetangga tersebut Jojo melihat sebuah motor milik Pak Amin sedang berada didepan rumah. Pak Amin adalah warga desa M yang baru pulang dari luar negeri sebagai TKI berusia 38 tahun. Awalnya Jojo tidak ingin mencuri, Namun keinginan hatinya berubah,dia ingin mencuri motor tersebut. Dengan melihat keadaan disekitarnya,Menurutnya keadaan sepi karena orang-orang pasti sedang melihat orkes musik di desa Jojo pun membawa motor Pak Amin tersebut,belum sempat membawa motor tersebut Pak Amin yang bernama Ina keluar dari dalam rumah karena mengetahui Jojo sedang membawa motor milik ayahnya kemudian berteriakā€ malingā€.Mendengar teriakan tersebut Para warga pun berdatangan dan memukuli Jojo .Salah satu warga pun menghubungi pihak Kepolisian,Polisi pun datang untuk menyelesaikan masalah dan menangkap tersangka untuk dibawa ke kantor Polisi. Analisis Kasus Respon masyarakat terhadap kasus tersebut masyarakat memukuli tersangka dan melaporkannya ke pihak yang berwajib. Menurut pandangan Emile durkheim, dalam kasus ini solidaritas masyarakat bersifat mekanis, karena masyarakat tersebut saling tolong menolong dan masyarakat bersifat homogen karena masyarakat mempunyai kesamaan yaitu sama-sama suka melihat acara di desa itu. Tindakan masyarakat bersifat represif karena apabila salah satu masyarakat tersaikiti maka yang lain akan merasakan dan mereka melampiaskan dendam tersebut dengan adanya tindak kekerasan agar pelaku mempunyai efek jera dan tidak akan mengulangi perbuatannya lagi. Demikian Pembahasan Tentang Solidaritas – Pengertian Menurut Para Ahli, Jenis, Manfaat, Prinsip, Faktor, Hal, Ancaman & Contoh Semoga Bermanfaat Buat Para Sahabat Setia … šŸ˜€
Semakinbanyak persamaan ciri yang dimiliki makhluk hidup, maka semakin, save from facebook video to mp4, harga emas hari ini org maka semakin. Recent Posts. Zakat harta merupakan zakat yang berhubungan dengan harta kekayaan yang menjadi hak milik; Tendangan setelah bola keluar disebabkan oleh lawan dinamakan; Jika orang menuntut hak lebih

Apa itu social solidarity? social solidarity adalah kata yang memiliki artinya, silahkan ke tabel berikut untuk penjelasan apa arti makna dan maksudnya. Pengertian social solidarity adalah Subjek Definisi Sociology ? social solidarity The integration of people into society through shared values, a common culture, shared understandings, and social ties that bind them together. Sumber social solidarity The social bonds that unite a society. Sumber social solidarity the social ties that bind a group of people together such as kinship, shared location, and religion Sumber Definisi ? Loading data ~~~~ 5 - 10 detik semoga dapat membantu walau kurangnya jawaban pengertian lengkap untuk menyatakan artinya. pada postingan di atas pengertian dari kata ā€œsocial solidarityā€ berasal dari beberapa sumber, bahasa, dan website di internet yang dapat anda lihat di bagian menu sumber. Istilah Umum Istilah pada bidang apa makna yang terkandung arti kata social solidarity artinya apaan sih? apa maksud perkataan social solidarity apa terjemahan dalam bahasa Indonesia

Dalamkonsep pragmatis dengan kemungkina berlaku secara akademis dapatlah dikatakan bahwa ilmu pengetahuan (body of knowledge) dan teknologi sebagai suatu seni (state of art) yang mengandung pengertian berhubungan dengan proses produksi; menyangkut cara bagaimana berbagai sumber, tanah, modal, tenaga kerja dan ketrampilan dikombinasikan In-Group solidarity adalah kelompok social yang individu-individunya mengidenti-fikasikan dirinya dengan kelompoknya. Klik agar user lainPenjelasan hvC2WEK.
  • fmy35bb8ey.pages.dev/27
  • fmy35bb8ey.pages.dev/187
  • fmy35bb8ey.pages.dev/104
  • fmy35bb8ey.pages.dev/153
  • fmy35bb8ey.pages.dev/199
  • fmy35bb8ey.pages.dev/254
  • fmy35bb8ey.pages.dev/294
  • fmy35bb8ey.pages.dev/111
  • fmy35bb8ey.pages.dev/146
  • apa yang dimaksud dengan in group solidarity