Dilansirdari Ensiklopedia, sebelum membacakan naskah pidato atau berpidato, hal yang terlebih dahulu kita lakukan adalah memahami pokok-pokok isi pidato. Baca Juga Untuk Meningkatkan Kepedulian Warganya Tentang Kesehatan, Fullan, Lurah Desa Makmur Membuat Slogan.
> Pentingnya Proses Edit Naskah Sebelum suatu naskah diterbitkan, penting untuk melalui proses edit naskah terlebih dahulu. Karena selalu ada kemungkinan naskah tersebut terjadi kesalahan-kesalahan. Baik kesalahan yang tidak disengaja, karena kesalahan penulisan. Atau juga kesalahan yang disebabkan karena ketidaktahuan penulis tentang tata cara penulisan yang benar. "Buku yang menarik mampu membuat pembacanya merasa nyaman untuk terus membaca hingga selesai" Bukan hanya editor yang harus menguasai pengetahuan dan kemampuan edit naskah. Penulis pun perlu tahu dan bisa mengedit naskah. Karena naskah penulis, saat dikirimkan pada penerbit, editor di penerbit tersebut tentu akan melakukan penilaian awal tentang naskah tersebut. Jika di penilaian awal saja, editor tidak terkesan dengan naskah penulis, tentu kecil kemungkinan naskah tersebut diterima untuk diterbitkan di penerbit tersebut. > Yang harus dikuasai editor Hobi membaca dan mahir menulis Memahami Ejaan Bahasa Indonesia dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar Memiliki Ketelitian Itu beberapa hal yang paling penting dikuasai editor. Seorang editor tentu harus hobi membaca dan mahir menulis serta memiliki ketelitian tinggi untuk melihat kesalahan-kesalahan yang ada pada naskah. Yang paling penting, seorang editor harus menguasai dan memahami ejaan bahasa Indonesia dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal tersebut meliputi cara penggunaan huruf besar, huruf miring, dan huruf tebal. Lalu juga penulisan kata gabungan, kata turunan, kata ulang, kata depan, dan lain sebagainya. Dan yang paling penting juga tentu penggunaan seluruh tanda baca. Serta yang tidak kalah penting adalah bagaimana penulisan kalimat dialog, penyajian paragraf, kalimat efektif, dan masih banyak lagi. Lalu, setelah menguasai ejaan bahasa Indonesia dan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar kita juga harus tahu kapan dan kata apa saja yang penulisannya harus menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar dan kapan menggunakan bahasa sehari-hari. Contohnya kata tidak dan enggak. dan lain sebagainya. > Teknik Mengedit Naskah dengan Cepat dan Tepat Setelah kita menguasai ilmu yang berkaitan tentang edit naskah yang harus dikuasai editor seperti yang dibahas di atas, lalu kita harus kuasai teknik mengedit naskah. Untuk mengedit naskah dengan cepat dan tepat kita harus menguasai teknik-tekniknya. Berikut beberapa teknik yang harus dikuasai 1. Melacak perubahan yang dilakukan saat edit naskah dengan otomatis Pada saat mengedit naskah, kita harus tahu mana bagian yang telah kita ubah dan mana yang belum. Jika proses editing dikerjakan lebih dari satu orang, kita juga harus tahu siapa yang mengubah bagian-bagian tertentu. Perhatikan gambar di bawah ini Gambar di atas adalah naskah yang sedang diedit. Perhatikan di bagian kanan gambar tersebut. Setiap kali kita mengedit naskah, di sebelah kanan akan muncul seperti di gambar. Sehingga kita bisa tahu perubahan apa yang telah kita lakukan, apakah kita menghapus, mengubah, atau menambahkan bagian-bagian tertentu di naskah tersebut. Kita juga nantinya bisa melihat review jumlah perubahan dan apa saja perubahan yang telah dilakukan Langkah ini sangat penting untuk mengontrol proses edit naskah yang kita lakukan. Untuk memunculkan hal di atas, ada langkah yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum naskah diedit. Hal ini dibahas di Panduan Rahasia Edit Naskah. 2. Memberikan komentar pada naskah Saat mengedit naskah, mungkin juga ada bagian yang tidak kita mengerti dari maksud si penulis. Atau mungkin juga ada yang ingin kita komunikasikan pada penulis untuk menginformasikan atau mengubah bagian-bagian tertentu. Jika begitu, kita bisa langsung memberikan komentar pada bagian yang ingin kita tanyakan atau informasikan, seperti contoh di bawah ini 3. Teknik membaca cepat dan melihat kesalahan dengan cepat Pada proses mengedit naskah, tentu kita harus membaca naskah tersebut dan memeriksa dari kemungkinan terdapat kesalahan dan kekurangan. Kita bisa lakukan teknik membaca cepat jika kita ingin pekerjaan yang kita kerjakan lebih cepat. Akan tetapi, tentu ketelitian menjadi hal utama. Untuk membaca cepat dan melihat kesalahan dengan cepat, tekniknya pun dibahas di Panduan Rahasia Edit Naskah. 4. Cara mengedit ratusan kesalahan dalam hitungan detik Pada saat kita membaca dan memeriksa naskah, mungkin kita temukan kesalahan-kesalahan yang polanya sama. Jika kita menemukan hal itu, sebenarnya kita bisa perbaiki kesalahan-kesalahan tersebut dengan satu kali saja. Misalkan, di sebuah buku ada kesalahan penulisan kata yang seharusnya “motivasi”, tapi ternyata di naskah itu tertulis “motifasi”. Yang seharusnya menggunakan huruf v tapi ternyata menggunakan huruf f. Begitu juga misalnya ada kata yang seharusnya huruf depannya memakai huruf besar, atau ada tanda baca yang ditulis dengan spasi yang seharusnya tanpa spasi setelah akhir kalimat. Semua bisa diubah sekaligus dalam hitungan detik. 5. Cara praktis membandingkan file Awal dan file yang telah direvisi Jika kita ingin membandingkan file naskah yang telah kita edit, atau telah diedit oleh orang lain, dan kita ingin melihat apa saja perbedaannya dan perubahannya, ada cara praktis untuk membandingkannya. Silakan lihat gambar di bawah Di bagian paling kiri menunjukkan keterangan perubahan-perubahan file yang terjadi. Di bagian tengah menunjukkan compare document, atau file yang di-compare. Huruf berwarna biru dan bergaris bawah menunjukkan bagian yang ditambahkan pada file revisi. Sementara huruf berwarna biru yang dicoret menunjukkan bagian yang dihapus pada file revisi. Di sebelah kanan atas menunjukkan dokumen asli Di sebelah kanan bawah menunjukkan dokumen yang telah direvisi. 6. Cara menggabungkan dua file yang direvisi oleh editor berbeda dalam hitungan detik Dalam mengedit naskah, dimungkinkan untuk membagi tugas dengan beberapa editor. Dan jika tugas masing-masing sudah selesai, naskah tersebut bisa digabungkan menjadi satu dengan otomatis. Seperti yang terlihat di bawah ini, Di gambar bisa kita lihat, ada perubahan yang ditandai dengan warna merah, ada juga yang ditandai dengan warna biru. Itu adalah perubahan yang dilakukan oleh dua editor yang berbeda dari dua file yang telah digabungkan. Itulah beberapa contoh teknik-teknik edit naskah agar naskah bisa diedit lebih cepat dan lebih tepat. Masih ada lagi teknik-teknik lainnya seperti Cara self editing yang membuat naskah jauh lebih bagus Merapikan naskah dengan pemenggalan kata secara otomatis dan manual Membuat catatan kaki pada naskah Menandai bagian naskah yang penulisannya masih lemah dan membuatnya lebih enak dibaca Dan lain sebagainya. Ilmu-ilmu yang harus dikuasai dalam mengedit naskah dan juga teknik-teknik rahasia edit naskah dibahas secara detail di Panduan Rahasia Edit Naskah yang berisi lebih dari 250 halaman. Selain itu ada juga bonus cara penggunaan sofware kamus besar bahasa Indonesia untuk mengedit naskah. Jika Anda ingin menguasainya, segera dapatkan di Saat ini ada diskon 50 ribu. Manfaat yang Anda dapatkan jika mempelajari panduan ini adalah Anda bisa memiliki kemampuan sebagai editor naskah dan berkesempatan menjadi editor naskah. Tanpa perlu mengikuti pelatihan dengan biaya jutaan rupiah. Jika Anda ingin menerbitkan buku secara indie, bisa mengedit naskah Anda sendiri sehingga tidak perlu keluar biaya mahal untuk membayar jasa edit naskah. Anda bisa mengedit naskah dengan lebih cepat dan tepat. Sehingga bisa menghemat waktu. Anda bisa membuka jasa edit naskah dan menghasilkan pendapatan. Dan masih banyak lagi. Pilihan ada di tangan Anda. Jika masih ingin menjadi penulis atau editor, sangat perlu untuk menguasai panduan ini. Karena persaingan untuk menjadi penulis dan editor sangat ketat. Jangan mau kalah dari yang lain. "Keberhasilan akan datang pada siapa saja yang mau belajar, dan berani untuk segera mengambil keputusan" Masukkan email untuk dapat Artikel Terbaru, GRATIS!
menghafalkannaskah pidato; memahami pokok-pokok isi pidato; menentukan topik pidato; Semua jawaban benar; Jawaban: C. memahami pokok-pokok isi pidato. Dilansir dari Ensiklopedia, sebelum membacakan naskah pidato atau berpidato, hal yang terlebih dahulu kita lakukan adalah memahami pokok-pokok isi pidato.
– Banyak orang merasa memiliki kemampuan menulis naskah untuk dijadikan buku, apa pun jenisnya. Namun, tidak sedikti yang masih meragukan apakah naskah dibuatnya layak diterbitkan atau tidak. Berbagai penerbit buku mempunyai kriteria masing-masing untuk bisa menerbitkan satu buku. Umumnya hal penting dilihat dari suatu naskah yaitu isi ceritanya, antara lain terdiri dari karakter tokoh, alur cerita, serta latar belakang waktu, tempat, dan kejadian. “Yang pasti adalah cerita. Kalau ceritanya outstanding, waktu editor lihat plot-nya tidak biasa, pemilihan narasinya bagus. Kemungkinan besar akan diterbitkan,” ucap Public Relations Gramedia Pustaka Utama GPU, Dionisius Wisnu, saat berbincang di kantor Redaksi Kamis 25/7/2019.Dia mengungkapkan, bab di bagian awal naskah merupakan kunci utama yang diperhatikan penerbit. Maka dari itu, penulis harus membuat isi cerita di bagian awal terasa begitu kuat sehingga naskahnya layak untuk diterbitkan. Baca juga Tertarik Menulis Novel? Simak Tips dari Penulis Novel Terlaris Sehubungan dengan itu, sebelum mengirimkan naskahnya ke penerbit, ada baiknya seorang penulis mengetahui terlebih dahulu faktor apa saja yang diperhatikan dalam suatu naskah dan bagaimana tipsnya agar naskah tersebut layak terbit menjadi suatu dipublikasikan di situs resmi berikut ini penjelasannya 1. Naskah sesuai tata bahasa Banyak orang merasa mampu menulis dan memiliki karya yang bagus, lalu menawarkan naskah cerita yang menurut mereka akan disukai pembaca. Namun, hal yang tidak boleh dilupakan bahwa hasil karya berupa naskah tulisan juga harus dibuat sesuai aturan dan tata bahasa yang ditentukan. “Kadang orang merasa mereka mampu menulis, tapi saat naskah hardcopy datang ke penerbit masih ada yang belum rapi. Karena sebenarnya yang dilirik pertama kali adalah rapi. Sudah selesai belum sama grammar-nya, sama ejaannya. Itu dulu nomor satu,” ujar Siska Yuanita, editor penerbit GPU. Maka dari itu, sebelum mengirim naskah ke penerbit, pastikan dahulu tulisan tersebut sudah sesuai dengan aturan baku Bahasa Indonesia, misalnya tentang ejaan, kaidah penulisan, pemilihan kosakata, dan struktur kalimat.
menghafalkannaskah pidato; memahami pokok-pokok isi pidato; menentukan topik pidato; Semua jawaban benar; Jawaban yang benar adalah: C. memahami pokok-pokok isi pidato. Dilansir dari Ensiklopedia, sebelum membacakan naskah pidato atau berpidato, hal yang terlebih dahulu kita lakukan adalah memahami pokok-pokok isi pidato. [irp] Pembahasan dan
membantu Langkah-langkahnya ialah 1. Menentukan topik atau tujuan dari pidato yang akan kita bawakan2. Memikirkan konsumsi. Maksud dari konsumsi dalam hal ini adalah pendengar sebagai pengonsumsi informasi dari pidato Menentukan perkiraan situasi saat menyampaikan pidato Menyusun topik dengan tujuan menarik perhatian para pendengarnya nanti. Dan menyesuaikan topik yang telah dipilih tersebut sesuai dengan kondisi atau ada hubungannya dengan para Mulai menyusun bahan pidato dengan awalnya membuat kerangka karangan kemudian menguraikan secara Membuat kerangka dari uraian yang telah di Menguraikan bahan-bahan pidato tersebut secara lebih detail. 8. Menyesuaikan pidato tersebut sesuai dengan struktur pidatonya...Semoga membantuJika bermanfaatJadikan yang terbaik yahh Pertanyaan baru di B. Indonesia mau point free gaklumayan 100 point pada hari yang sangat panas kata jendela rumah dapat pecah-pecahan kaca terjadi karena kacang menguap jika ruangan pada bingkai intensitas cukup untuk … membuat pemuaian ini maka bingkai akan menahan pemain kaca akibat kaca dapat pecah untuk mengatasi masalah ini kaca bingkai kaca jendela desain sedikit lebih besar daripada ukuran kaca pada suhu normal kesimpulan dari teks tersebut adalah Hasil sederhana dari sin 5x – 4y = .... Rita , Nita dan Mira pergi bersama sama ke tokoh buah. Rita membeli 2 kg apel, 2 kg anggur, dan 1 jeruk dengan harga Nita membeli 3 kg a … pel, 1 kg anggur dan 1 kg jeruk dengan harga Rp. Mira membeli 1 kg apel, 3 kg anggur, dan 2 kg jeruk dengan harga Harga 1 kg apel, 1 kg anggur, dan 4 kg jeruk seluruhnya adalah Kerapian dan kebersihan dalam poin kegiatan pojok baca
Ciriciri Teks Eksplanasi, Struktur, dan Kaidah, Pahami Sebelum Membuat - Hot Liputan6.com. 8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR A. Tinjauan Pustaka Kajian pustaka yang diuraikan dalam penelitian ini pada dasarny. √ Langkah Penulisan Teks Prosedur Kompleks yang Tepat. Tujuan Membuat Kerangka Sebelum Membuat Teks Pidato
Rekomendasi jawaban terbaik dari pertanyaan Anda yang diulas oleh di bawah iniJawaban Sebelum menulis naskah seseorang harus memperhatikan karakteristik temanyaIowaJournalist Indonesia PastiBisa PintarBelajar DuniaBelajar Pendidikan Sekolah AyoBelajar TanyaJawab AyoMembaca AyoPintar KitaBisa DuniaPendidikan IndonesiaMajuSekian informasi yang dapat rangkumkan tentang tanya-jawab yang telah kalian ajukan dan cari. Jika Anda membutuhkan Info lainnya, silahkan pilih kategori rangkuman di atas sanggup bermanfaat untuk teman-teman semua dalam mencari jawaban.
Oksemuanya, kali ini kita akan berbicara mengenai Penulisan naskah yang biasanya dilakukan Oleh seorang Script Writer(penulis naskah). Sebelum kita masuk ke dalam dunia penulisan naskah, pertama - tama kita akan memahami dengan baik terlebih dahulu apa itu Script Writer.
5 Tahapan Menulis 1. Tahap Pratulis2. Tahap Pembuatan3. Tahap Revisi4. Tahap Penyuntingan5. Tahap Publikasi Tahapan Menulis. Kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan di mana seseorang dapat menuangkan ide atau gagasannya menggunakan bahasa tulis sebagai media penyampaian Tarigan, 198615. Meski demikian, kegiatan menulis tidak serta-merta terjadi tanpa adanya suatu proses atau tahapan menulis. Artinya kemampuan menulis tidak muncul secara alamiah. Kegiatan menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan untuk mengekspresikan secara tertulis gagasan, ide, pendapat, atau pikiran dan perasaan Sumarno, 2009 5. Oleh sebab itu, diperlukan keterampilan menulis untuk dapat mengekspresikan sebuah ide atau gagasan untuk dapat menghasilkan sebuah tulisan. Berdasarkan pengertian di atas, maka disimpulkan bahwa kegiatan menulis merupakan suatu kegiatan yang diperoleh atau dilakukan dengan melakukan proses atau tahapan menulis yang sistematis sehingga tulisan dapat dipahami atau dimengerti oleh orang lain atau pembaca. Selain diperlukan proses atau tahapan menulis, kegiatan menulis juga membutuhkan kemampuan menulis yang dibagi ke dalam beberapa kemampuan, di antaranya kemampuan berbahasa yang bersifat produktif, kemampuan mengolah kata, kemampuan menuangkan ide atau gagasan menjadi rangkaian yang sistematis. Sebagai suatu kegiatan atau proses berpikir, saat menulis seseorang dituntut memiliki penalaran yang baik sehingga menghasilkan tulisan yang baik pula. Bernalar dalam menulis merupakan dasar dalam kegiatan menulis. Sehingga seorang penulis memang biasanya memiliki kemampuan nalar yang baik dan juga sistematis untuk menghasilkan tulisan. Kegiatan menulis juga dikatakan sebagai proses atau tahapan menulis yang dilakukan dari hasil proses berpikir. Saat menulis, penulis akan menggabungkan kemampuan mengemukakan pendapat, menggunakan nalar, dan juga mengarang dengan melakukan tahapan menulis yang baik agar tercipta kreativitas dalam menulis. Menulis juga disebut sebagai kegiatan transformatif yang memerlukan kompetensi mengelola cipta, mengelola rasa, mengelola karsa, dan memiliki kompetensi untuk menyampaikan gagasan ke dalam bahasa tulis. Menulis juga disebut sebagai kegiatan berkomunikasi karena penulis akan menyampaikan maksud komunikasi secara tertulis pada pembaca. Oleh sebab itu, penulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan yang mencakup tentang apa, kapan, siapa, untuk apa, bentuk tulisannya seperti apa, media penyajian apa yang dipilih, dan sebagainya dengan melihat latar belakang pembaca agar menghasilkan tulisan yang komunikatif. Kegiatan menulis yang dilakukan melalui proses dan tahapan menulis ini juga memiliki tujuan. Berikut ini merupakan berbagai tujuan menulis sebagai proses menuangkan ide atau gagasan. – Kegiatan menulis dilakukan sebagai upaya seorang penulis memberikan informasi atau menyebarkan informasi melalui tulisannya melalui berbagai media, baik media digital maupun media cetak. Tulisan tersebut memuat mengenai informasi, kejadian, atau suatu peristiwa. – Kegiatan menulis yang dilakukan berdasarkan tahapan menulis ini dilakukan untuk memberi keyakinan pada pembaca bahwa melalui tulisan, seorang penulis dapat memengaruhi keyakinan pembacanya. Pembaca yang lantas tergerak hatinya saat membaca tulisan penulis, artinya tulisan dapat disampaikan dengan baik oleh penulis. – Kegiatan menulis melalui proses atau tahapan menulis ini dijadikan sebagai sarana pendidikan dan belajar menulis. Tujuannya adalah sebagai proses belajar menulis bagi penulisnya dan proses pendidikan karena mengandung informasi yang disampaikan oleh penulis dan dinikmati atau dibaca oleh pembaca. Untuk memulai atau melakukan sebuah proses menulis, maka diperlukan tahapan menulis. Tahapan menulis wajib dilakukan dan dikerjakan dengan mengerahkan segala keterampilan menulis, seni, kiat, dan kemampuan lainnya yang dilakukan secara sistematis dan efektif. Sehingga, kegiatan menulis tersebut berlangsung secara efektif dan juga menghasilkan hasil yang baik. Proses atau tahapan menulis ini juga merupakan suatu pendekatan dalam proses menulis karena menekankan bukan hanya mengenai proses menulis yang linear, melainkan rekursif atau berluang. Dengan demikian, kegiatan menulis akan melalui proses atau tahapan menulis yang sistematis tetapi sifatnya tidak kaku. Sifat fleksibel dalam tahapan menulis ini dimaksudkan agar penulis mampu mengembangkan pandangan atau idenya ke dalam ungkapan tulis apa pun, sehingga penulis tidak keberatan melakukan proses atau tahapan menulis dan akan menghasilkan tulisan yang berkualitas serta dapat diterima oleh pembaca. Sebuah sistem kreatif di dalam kegiatan menulis ini diterapkan dalam tahapan-tahapan menulis yang tersusun secara sistematis. Kegiatan menulis ini dilakukan berdasarkan lima tahapan menulis, di antaranya 1 tahap pratulis, 2 tahap pembuatan, 3 tahap revisi, 4 tahap penyuntingan, dan 5 tahap publikasi. 5 Tahapan Menulis Berikut ini akan dijelaskan mengenai bagaimana proses atau tahapan menulis yang dibagi menjadi lima tahap yang sudah disebutkan di atas. 1. Tahap Pratulis Tahapan menulis pratulis atau tahap menulis pramenulis ini merupakan tahap siap menulis. Tahapan menulis atau penemuan menulis ini diyakini bahwa 20 persen atau lebih waktu akan tersita pada tahapan ini Murray 1985. Pada tahapan pratulis ini, penulis juga akan melalui tahapan menulis lainnya meliputi, 1 memilih topik, 2 memilikirkan tujuan, bentuk, dan audiens, dan 3 memanfaatkan dan mengorganisasikan gagasan-gagasan. Pada tahapan menulis pratulis ini, penulis akan berusaha mengungkapkan apa yang akan mereka tulis. Sehingga dalam hal ini, berbagai strategi pratulis akan dilakukan dan kemudian diimplementasikan dalam bentuk tulisan untuk membantu penulis dapat menyampaikan ide atau gagasannya ke dalam sebuah tulisan. Tahap pratulis ini dimulai mulai dari mengumpulkan gagasan atau informasi serta penulis juga akan mulai mencoba membuat kerangka atau garis besar tulisan yang akan ditulis. Pada tahapan menulis ini, diperlukan juga meramu pendapat atau gagasan brainstorming, dilanjutkan dengan membuat klaster atau clustering, atau menyusun daftar ide atau yang disebut listing. Setelah itu, akan lahir tema dan topik tulisan sesuai dengan minat dan keinginan dari penulis. Cara menemukan tema atau topik tulisan ini umumnya terjadi karena adanya proses atau tahapan menulis awal yakni meramu pendapat atau brainstorming yang mana penulis akan memperluas wawasan dan pengetahuannya mengenai topik yang akan ia bahas. Setelah melakukan brainstorming dan mendapatkan tema serta topik tulisan, penulis bisa mulai mencari dan menentukan arah dan tujuan tulisannya. Tahapan menulis ini dapat dilakukan melalui kegiatan membaca agar dapat menelaah beberapa bentuk tulisan sebelumnya. Selain itu, tahapan melakukan kegiatan membaca ini juga sangat bermanfaat untuk memilih topik dengan melakukan observasi. Penulis juga bisa mulai membaca buku dan sastra atau buku lain yang relevan dengan topik tulisannya untuk menambah materi atau rujukan penulisan. Setelah itu, penulis membuat kerangka tulisan yang berisi mengenai tulisan bagaimana ide atau suatu gagasan yang akan ditulis disusun berdasarkan poin-poin tertentu. Membuat kerangka tulisan ini sebagai upaya agar penulis memiliki pegangan saat nanti sudah mulai menulis tulisan secara utuh. Kerangka pada tahapan menulis juga disusun sebagai pedoman penulis agar tidak menulis melebihi batasan yang sudah ia tentukan di dalam kerangka karangan tersebut. Di tahapan menulis kerangka tulisan, penulis juga harus sudah memiliki serta mengumpulkan unsur intrinsik yang lengkap dan sistematis. 2. Tahap Pembuatan Tahapan menulis yang kedua adalah tahap pembuatan. Pada tahap ini tulisan penulis sudah mulai bisa mengembangkan kerangka tulisan menjadi draf tulisan yang disusun secara kasar. Pada proses ini, penulis akan mulai lebih mengutamakan isi tulisan daripada tata tulisnya, sehingga semua pikiran, gagasan, dan perasaan mampu tertuang ke dalam tulisan. Selama tahapan menulis ini, penulis harus mampu menyaring tulisan melalui sejumlah konsep menulis. Selama memulai proses ini, penulis mulai fokus pada konsep tulisan, fokus pada pengumpulan gagasan dalam menulis. Sehingga penting bagi penulis untuk dapat mulai meningkatkan rasa kepercayaan dirinya dalam menulis. Penulis tidak perlu takut merasa salah saat melakukan tahapan menulis yakni tahap pembuatan ini. Tak perlu khawatir atau terlalu fokus pada kesalahan, baik kesalahan ejaan, kesalahan menyusun kalimat, atau kesalahan teknikal atau mekanikal lainnya yang akan menurunkan kepercayaan diri penulis. Pada tahap menulis yakni tahap pembuatan atau menyusun draf ini, penulis akan melakukan beberapa tahap, meliputi 1 menulis draf kasar, 2 menulis konsep utama, dan 3 menekankan pada pengembangan isi tulisan. Saat mulai melakukan tahap pembuatan, proses di sini sudah meminta penulis untuk dapat mengorganisasikan ide yang sudah mereka kumpulkan melalui kegiatan brainstorming dalam bentuk draf kasar kemudian mulai menyusunnya ke dalam kalimat demi kalimat. Di tahap ini, penulis mulai belajar bercerita dan cerita tersebut dituangkan secara kasar ke dalam tulisan sembari menuangkan berbagai ide dan konsep cerita yang sudah disusun pada kerangka. Selanjutnya, penulis bisa mengembangkan ide dan menyusun konsep tulisannya secara sistematis sehingga diperlukan rasa percaya diri yang tinggi. Meski tidak mudah dalam melakukan proses ini, tetapi dengan melakukan langkah demi langkah dengan sistematis, penulis akan dimudahkan untuk dapat membuat tulisan menjadi lebih berkualitas dan juga lebih sempurna. Penulis yang percaya diri saat menulis juga akan memiliki keterampilan yang lebih baik karena tidak takut melangkah.+ Baca Juga 7 Unsur Menulis Buku Non Fiksi Perbedaan Buku Fiksi dan Non Fiksi Teknik Menulis Freewriting Tips Tidak Punya Waktu Menulis 10 Referensi Tempat yang Cocok untuk Menulis 3. Tahap Revisi Tahapan menulis yakni tahap revisi atau tahap perbaikan ini merupakan tahap di mana penulis dapat memperbaiki tulisannya. Mulai dari menambah data atau mengurangi data, kalimat, atau aspek tulisan lain yang memang harus diperbaiki, kemudian menambah atau mengurangi informasi pada tulisan, mempertajam perumusan tulisan, mengubah urutan penulisan, dan lain sebagainya. Di tahap ini, penulis juga perlu melakukan tahap yakni menyempurnakan draf atau tulisan yang telah dibuat, dengan tujuan agar tetap fokus pada tujuan tulisan. Selama tahap revisi atau perbaikan, penulis bisa menyaring berbagai ide dalam tulisan mereka. Di tahap ini, penulis biasanya sudah selesai menyelesaikan proses dan mereka akan melengkapi drafnya menjadi lebih lengkap. Meski diartikan sebagai tahapan perbaikan, revisi ini bukan hanya merupakan melakukan tahap penyempurnaan tulisan, tetapi juga mempertemukan kebutuhan pembaca pada tulisan, sehingga informasi atau gagasan yang ada di dalam tulisan benar-benar harus disusun dengan lengkap dan informatif. Penulis bisa mulai menambah, mengganti, menghilangkan, atau menyusun kembali struktur tulisan bilamana memang hasil akhir tulisannya kurang sesuai dengan tujuan tulisan pada awalnya. Penulis juga dapat melihat kembali tulisan mereka dan membandingkan dengan tulisan lain yang relevan. Sama halnya seperti tahapan menulis yang lain, tahap revisi ini dilakukan berdasarkan beberapa tahap, meliputi 1 membaca ulang tulisan atau draf kasar, 2 menyempurnakan draf kasar ke dalam tulisan jadi atau tulisan yang matang, dan 3 memperbaiki bagian yang mendapat umpan balik atau dirasa perlu diperbaiki. Di tahapan menulis ini, penulis juga bisa menambahkan berbagai aspek, misalnya ilustrasi gambar dan lain sebagainya untuk memperjelas isi tulisan dan agar pembaca lebih memahami maksud dan tujuan disampaikannya sebuah komunikasi melalui tulisan. 4. Tahap Penyuntingan Berbeda dengan tahapan menulis yakni tahap revisi, tahap penyuntingan ini dilakukan oleh penulis dengan maksud membaca lagi keseluruhan isi draf atau tulisan yang sudah utuh atau sudah selesai. Dalam tahapan menulis draf kasar, sudah dijelaskan bila diperlukan berbagai perbaikan dan juga penyempurnaan yang dilakukan melalui tahap revisi. Selanjutnya di tahap penyuntingan, masih bisa melakukan perbaikan dengan cara meneliti kembali kesalahan penulisan, kelemahan draf tulisan dengan memerhatikan ketepatan gagasan utama, pemilihan kalimat demi kalimat, tujuan penulisan, dan juga apakah tulisan yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria penerbitan. Dalam tahapan menulis yakni penyuntingan ini, penulis juga harus memiliki keterampilan berupa penguasaan tata bahasa, ejaan, dan hal-hal yang terkait kebahasaan. Hal ini agar dilakukan agar penulis mampu memahami kekurangan dan kesalahan yang terdapat pada tulisannya, sebelum akhirnya sampai pada penerbit. Pada tahap penyuntingan ini, penulis melakukan beberapa tahap, meliputi 1 mengambil jarak dari tulisan, 1 mengoreksi tulisan dengan menandai bagian yang terjadi atau ada kesalahan, dan 3 mengoreksi kesalahan dengan menyisipkan pembetulannya. Di tahap ini, penulis dituntut untuk kreatif dan memiliki keterampilan mekanikal, khususnya keterampilan penyuntingan. Ketika sudah masuk tahapan menulis penyuntingan, maka penulis perlu lebih menyempurnakan tulisannya melalui kegiatan membaca. Karena dengan memperluas atau menambah bahan bacaan, maka penulis lebih peka terhadap kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada proses penyuntingan. Dalam artian, tahapan menulis yakni tahap penyuntingan ini merupakan tahap penyempurnaan tulisan pada bentuk akhir. Penulis juga bisa memulai untuk fokus untuk menyempurnakan tulisan mereka dengan memerhatikan jika ada kesalahan baik pada tahapan menulis secara teknikal maupun mekanikal, yang bersifat ejaan, tata bahasa, dan lain-lain. 5. Tahap Publikasi Tahapan menulis yang terakhir adalah tahap publikasi. Tahapan menulis yakni publikasi ini merupakan proses terakhir dalam tahapan menulis. Dalam tahap ini, penulis biasanya sudah mulai berani untuk mengirim tulisannya ke penerbit atau ke perusahaan yang mempublikasikan tulisan, baik majalah, penerbit, dan lain sebagainya. Sebelum masuk pada tahap terakhir ini, penulis biasanya akan lebih banyak menerima komentar dan masukan sebelum akhirnya membuatnya mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan mengenai kelebihan dan kekurangan tulisan yang ia hasilkan. Pada tahap publikasi ini, biasanya penulis akan memulai dengan mempublikasikan tulisannya ke komunitas terdekatnya atau orang-orang terdekatanya terlebih dahulu. Dengan melakukan sharing tersebut, maka penulis memiliki lebih banyak penguatan dan masukan terhadap hasil tulisannya. Barulah mereka akan mencari media publikasi yang sesuai, misalnya melalui penerbit, majalah, media massa, dan lain sebagainya. Berbeda dengan berbagai tahapan yang ada di dalam tahapan menulis sebelumnya, pada tahap publikasi ini, ada tiga tahap atau tiga prosedur yang harus dilakukan penulis, meliputi 1 penulis harus mengingat kembali berbagai proses dan pendekatan yang ia gunakan dalam proses menulis lengkap dengan tahapan-tahapan yang dilaluinya. 2 Penulis harus kembali menyesuaikan tulisan yang sudah ia buat apakah sesuai dengan tujuan tulisan yang sudah ia tetapkan saat melakukan tahap membuat kerangka karangan, dan 3 terakhir, penulis harus mengetahui prosedur untuk menyampaikan tulisannya kepada penerbit tulisan. Artikel Terkait Langkah-Langkah Menulis Puisi Langkah Menulis Cerpen Bagi Pemula Langkah Menulis Karya Ilmiah Tahap Menulis Buku yang Perlu Diketahui 5 Tahapan Menulis Buku dengan Mudah Tahapan Menerbitkan Buku Tahap Penulisan Buku Anda punya RENCANA MENULIS BUKU atau NASKAH SIAP CETAK? Silakan daftarkan diri Anda sebagai penulis di penerbit buku kami. Anda juga bisa KONSULTASI dengan Customer Care yang siap membantu Anda sampai buku Anda diterbitkan. Anda TAK PERLU RAGU untuk segera MENDAFTAR. Silakan ISI FORM di laman ini.
Pembahasan Pada saat mendeklamasikan puisi, kita harus memahami isi dan pesan yang ingin disampaikan. Dengan memahami isi dan pesan yang akan disampaikan, emosi dan intonasi saat membaca puisi akan sesuai dan pesan yang akan disampaikan akan mudah diterima oleh pendengar. Jadi, jawaban yang tepat adalah B.
Penulisan yang bagus seringkali dilihat sebagai sebuah seni, dan memang ini bisa menjadi sesuatu yang cukup mengintimidasi. Ada beberapa peraturan—dan bahkan ilmu—di balik penulisan yang baik dan benar. Otak kita bekerja dengan cara tertentu; jadi peraturan apa yang perlu kita ketahui untuk menulis dengan cara yang paling dimengerti oleh otak kita? Untuk mencari jawabannya kita perlu bertanya kepada Steven Pinker. Beliau merupakan ilmuwan otak dan seorang ahli Bahasa di Harvard. Beliau juga merupakan salah satu orang yang merancang American Heritage Dictionary. Baru-baru ini Steven dimasukkan ke dalam daftar 100 psikologis paling berpengaruh di era modern. Di artikel ini kamu akan mempelajari tentang Dua elemen penting yang akan meningkatkan kualitas penulisanmu. Kesalahan terbesar yang sering terjadi—dan cara untuk mengatasinya. Ilmu di balik penulisan yang baik. Cara yang paling mudah untuk meningkatkan pengetahuan struktur bahasamu. Dan masih banyak lagi. Mari kita mulai. 1 Imajinasikan kata-katamu dan anggaplah menulis sama dengan bercakap-cakap Sepertiga otak manusia didedikasikan untuk penglihatan. Jadi dengan berusaha untuk membuat pembaca kita “melihat” merupakan tujuan yang bagus dan memvisualisasikan kata-kata kita dapat memberi efek yang signifikan. Dan ada baiknya juga menggunakan Bahasa percakapan sehari-hari. Terlalu banyak orang yang berusaha untuk membuat orang lain terkesan dengan berusaha terdengar pintar. Namun hasil penelitian justru menunjukkan bahwa usaha ini terkadang justru membuatmu terlihat bodoh …mayoritas lulusan S1 mengakui bahwa mereka sering berusaha menggunakan kata-kata yang kompleks untuk membuat tulisan mereka terkesan lebih pintar. […]Hasil eksperimen 1-3 memanipulasi kerumitan dari teks yang dihasilkan dan menemukan adanya hubungan yang negatif antara kerumitan dan kepintaran yang tampak. Penelitian menunjukkan bahwa hal-hal yang mudah untuk diproses oleh otak kita akan terasa lebih nyata dibandingkan dengan konsep yang masih perlu diretas. Cobalah menyamakan dirimu dengan pembacamu. Kalau kamu berusaha untuk membuat mereka terkesan dengan kata-kata kosong, kamu justru akan membuat mereka merasa bodoh, dan tidak ada yang suka merasa bodoh. Bayangkan kamu memberitahu teman yang sama pintarnya denganmu sesuatu yang tidak mereka mengerti. Dua hal sederhana berikut—memvisualisasikan kata-katamu dan menggunakan kata-kata sehari-hari—dapat meningkatkan kualitas tulisanmu. Namun ini bukanlah penghambat no. 1. 2 Berhati-hatilah akan “Kutukan Pengetahuan” Alasan utama mengapa tulisanmu kurang jelas bukanlah salahmu. Otakmu sebenarnya tidaklah diprogram untuk menulis dengan baik, dan justru sebaliknya. Begitu kamu memahami sesuatu, kamu akan berasumsi bahwa orang lain pun paham akan hal ini. Ini merupakan sesuatu yang alamiah bagi semua orang. Dan ini justru menciptakan penulisan yang buruk. Pernahkah kamu mendengar orang berkata, “Coba jelaskan padaku seakan aku ini anak berumur 5 tahun”? Ini merupakan trik untuk mengatasi kutukan pengetahuan tersebut. Jadi apa cara terbaik untuk menghindari hambatan no. 1 dalam menulis? Lakukanlah apa yang telah sering dilakukan oleh banyak penulis Mintalah orang lain untuk membaca karyamu dan memberikan masukan dan memberitahumu apakah kata-katamu masuk akal bagi mereka. Dengan kata lain, carilah seseorang untuk menjadi editormu meskipun seseorang ini adalah temanmu Larry. Apa yang perlu kamu lakukan untuk memastikan pembacamu terus membaca karyamu dari awal sampai akhir? 3 Jangan Bertele-tele Yes, ini adalah pepatah lama dari dunia jurnalisme. Apa maksudnya? Sebutkanlah inti dari pesanmu dari awal, dan jangan berpanjang-lebar terlebih dahulu. Yang sebelumnya tidak kuketahui adalah bahwa ini bukanlah sekadar pepatah lama di dunia jurnalisme—namun ini juga didukung oleh hasil riset. Orang-orang perlu poin-poin referensi agar mereka dapat mengikuti dan memahami argumenmu—tanpanya, pembacamu akan kebingungan dan kehilangan jejak. Atau mungkin kamu merasa ini akan membuat tulisanmu terasa kurang misterius? Sekali lagi ya Berhentilah berlagak pintar dan berhenti bertele-tele. Misteri tidaklah berguna kalau pembacamu sama sekali tidak memahami pesan yang kamu sampaikan dan justru berhenti membaca setelah membaca paragraf pertama. Kapan kamu perlu menyampaikan topikmu kepada pembacamu? Sesegera mungkin. Tidak terlalu lama setelah kamu memulai kalimat pertamamu. Penempatan inti dari penulisanmu tidaklah lebih penting dari pada keharusan untuk menyampaikannya dari awal penulisanmu. Tentu saja ada para pelawak, pendongeng, penulis esay, dan penulis novel misteri yang dapat membangun sebuah suasana misterius kemudian menutupnya dengan penyelesaian kasus secara tiba-tiba. Namun para penulis lainnya perlu memiliki tujuan utama untuk menyampaikan informasi, dan bukan justru untuk membodohi, dan ini berarti mereka perlu memperjelas maksud ini kepada para pembacanya. Jadi kamu telah berusaha untuk menulis dengan gaya Bahasa yang alami dan memberitahu pembacamu mengenai inti dari pesanmu. Bagus! Apakah kamu terkesan pintar sekarang? Bisa saja, sesekali. 4 Kamu tidak Perlu Mengikuti Semua Peraturan yang Ada Namun Cobalah Kita semua tahu orang-orang yang sangat menaati peraturan struktur Bahasa, seperti misalnya mengikuti penggunaan “di mana” dan bukannya “dimana,” dan tidaklah terlalu senang saat penggunaan kata ini disalahgunakan. Namun orang-orang ini seringkali lupa bahwa saat kita berbicara mengenai gaya Bahasa, orang-orang gila lah yang menjalankan rumah sakit jiwa ini. Kamus bukanlah suatu set peraturan. Kamus selalu mengikuti perkembangan Bahasa yang ada, dan bukanlah suatu peraturan yang justru harus ditaati. Karenanya, saat kita membicarakan Bahasa yang baik dan benar, tidak ada seorang pun yang harus ditaati—rumah sakit jiwa saja dipenuhi oleh orang-orang gila. Para editor kamus selalu banyak-banyak membaca, dan selalu terbuka dalam menerima sebuah kata baru dan penggunaan yang digunakan oleh banyak penulis dalam banyak konteks yang berbeda-beda, dan para editor ini menambah dan mengubah definisi yang ada sesuai dengan perkembangan Bahasa. Haruskah kita mentaati peraturan sebisa mungkin? Apakah ini akan membuat kualitas penulisan kita di atas rata-rata? Tentu saja. Namun adanya kreativitas tidak pernah dilarang. Bahasa akan selalu, harus selalu, dan dapat berubah dan ini merupakan sesuatu yang sama sekali tidak buruk. Untuk menjadi penulis yang baik, kamu perlu memahami dengan baik peraturan yang ada sebelum kamu dapat melanggarnya. Karenanya kamu perlu mempelajari peraturan agar kamu bisa melanggarnya apabila perlu. Apa cara terbaik untuk mempelajari peraturan tersebut tanpa membuatnya menjadi sebuah beban seakan kita sedang mengulang kelas Bahasa lagi? 5 MEMBACA Banyak penulis-penulis ternama justru tidak pernah membaca buku yang mengajari mereka bagaimana cara menulis. Sama sekali. Lalu bagaimana cara mereka belajar menulis? Dengan membaca, membaca, dan membaca. Panduan menulis tentu saja merupakan sarana yang perlu dimanfaatkan, namun siapapun yang ingin meningkatkan kualitas membaca mereka perlu banyak banyak membaca. Bahkan hasil penelitian menunjukkan betapa kamu dapat mengenal seorang penulis dari sekadar membaca karya-karya mereka. Jadi kamu akhirnya membaca. Namun ada satu hal terakhir yang perlu kamu lakukan dengan apa yang telah kamu tulis, dan memang, hal ini merupakan suatu faktor penentu yang penting. 6 Untuk menulis dengan baik, kamu perlu merevisinya Menjadi penulis yang baik tidak berarti semua kata-kata yang indah akan langsung terbentuk. Ini justru berarti kamu menghabiskan waktu untuk mengasah kemampuanmu. Ide-ide dapat membanjiri kepalamu, namun melakukan hal yang sama kepada orang lain tidaklah sama caranya. Ini merupakan sesuatu yang perlu dilatih. Kamu perlu meluangkan waktu untuk merevisi tulisanmu sendiri. Faktor penentumu ada di editanmu. Apa kamu pikir yang telah menghancurkan semua Bahasa tulisan adalah SMS, email, dan media sosial? Salah. Christian Rudder menunjukkan sebuah penelitian yang menunjukkan bagaimana Twitter justru dapat meningkatkan kemampuan menulis orang-orang dengan membuat mereka terus merevisi kata-kata mereka untuk menjadi lebih ringkas dan padat. Twitter mungkin justru telah mengasah kemampuan menulis para penggunanya karena media sosial ini memaksa mereka untuk menyampaikan pesan dalam batasan kata yang ada—seperti yang dikatakan oleh William Strunks “Hilangkan kata-kata yang tidak diperlukan,” dengan tiap ketikan yang dilakukan… Namun jangan lupa untuk menikmati proses menulis yang ada ya. Oscar Wilde pernah berkata, “Seorang penulis adalah seseorang yang mengajari pemikirannya sendiri untuk melanggar peraturan.” Sumber Time
Dilansirdari Ensiklopedia, sebelum seorang guru menetapkan suatu program pembelajaran, terlebih dahulu harus mempelajari dan menguasai gbpp. Kemudian saya sangat merekomendasikan anda untuk membaca pertanyaan selanjutnya yaitu Latar belakang undang-undang terkait pemeriksaan dan tanggung jawab pengelolaan negara adalah? beserta jawaban dan
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Membuat sebuah karya tulis di era digital ini dapat dikatakan sangat mudah, semua orang mampu melakukannya. Namun penelitian yang dilakukan oleh Jakob Nielsen mengindikasikan membaca lewat layar monitor atau pembaca online memiliki presentasi 25% lebih lambat dibandingkan dengan membaca diatas kertas. Maka dari itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika ingin menulis di era digital saat iniJelas, Ringkas, dan PersonalBeberapa tips yang dari jurnalis cetak dapat diterapkan pula ketika kita akan menulis pada era digital ini. Garrand 2008, h. 24 menjelaskan beberapa poinAkurat, cek kembali fakta yang tertulis dan pastikan anda memahami apa yang anda kalimat awal, perhatikan kalimat awal pada paragraph untuk menjelaskan dengan mudah dan jelas isi dari tulisan kalimat aktif, penggunaan kalimat aktif membuat paragraph lebih ringkas dan jelasDeskripsikan kata kerja dan kata benda; hindari kata sifat dan pemilihan kata, hindari jargon atau istilah teknis kecuali anda menulis untuk keperluan atau pembaca tertentuTips menulis naskah digital menurut ahlinyaAda beberapa teknik yang unik dalam menulis naskah digital. Adanya beberapa teknik unik tersebut adalah beberapa orang tidak bisa membaca dengan cepat dan nyaman dalam layar monitor entah itu komputer atau smartphone dibandingkan membaca pada tulisan diatas kertas. Beberapa tips para ahli menulis online atau web writing sebagai berikutMenulis untuk dipindaiBeberapa pembaca memiliki alasan membaca berita ataupun tulisan online dikarenakan tak memiliki banyak waktu untuk membaca media cetak. Maka dari itu, beberapa orang membaca tulisan online seringkali memindai atau memilah kata kunci yang inin mereka baca. Beberapa cara untuk menarik perhatian pembaca online dalam hal ini sebagai berikutMenyoroti kata kunci, memberikan sorotan kata kunci untuk tulisan online mampu membuat pembaca juga lebih cepat menemukan informasi yang ingin mereka dalam sub-judulMemberikan daftar poin, ini membuat pembaca akan lebih mudah mencari poin-poin dalam tulisan, selain itu juga membuat tulisan terkesan rapi sehingga nyaman dibacaSatu ide per paragraf, pembaca akan melewatkan ide yang lain jika mereka tidak mendapat kata kunci pada kalimat awal paragrafModel piramida terbalik, piramida terbalik adalah teknik memberikan banyak infromasi di awal paragraph dan memberikan hal-hal umum lainya di akhir paragraf, sehingga pembaca tidak merasa bosan dengan hal umum yang ditulis di awal paragrafPerhatikan jumlah kata, pembaca memiliki waktu yang tidak banyak ketika mereka membaca tulisan online, maka setidaknya naskah digital tidak bertele-tele seperti naskah konvensional Sumber Sebuah studi terbaru yang melibatkan banyak akademisi dan praktisi professional mengenai naskah digital dan penulisan online pernah dilakukan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan Amerika Serikat lihat untuk informasi lebih lanjut. Studi tersebut menambahkan beberapa hal yang cukup penting dalam penulisan naskah digital, antara lain;Ketahui dan tanggapi pembaca beranda, halaman navigasi, dan tautan yang membantu tampilan label bila perlu Tantangan untuk menulis ada pada bagaimana membuat pembaca tidak merasa bosan dengan karya yang kita ciptakan. Berikut merupakan beberapa tips menarik yang mungkin bisa membantu anda dalam menulisBermain dengan penulis yang hebat akan bermain dengan kata yang mereka gunakan, walaupun topiknya tentang kematian. Pilihlah kata yang biasa digunakan oleh sebagian besar penulis, namun hindari kata yang dimengerti pembaca biasanya. Memberikan makna yang besar dengan satu kalimat adalah salah satu cara bermain tempoTempo dalam tulisan dapat dikendalikan melalui variasi panjang-pendeknya kalimat. Clark 2008 menjelaskan alasan untuk mengendalikan tempo tulisanUntuk menyederhanakan sesuatu yang kompleksMenciptakan keteganganSecara emosional agar lebih fokusKutipan dan dialogMenggunakan kutipan dalam tulisan memiliki beberapa manfaatMemperlihatkan percakapanMenjelaskan hal yang penting tentang subjek pada suatu kalimat/tulisanMembingkai sebuah permasalahan atau memperlihatkan dua situasi berbedaMemperlihatkan adanya tambahan informasiMengungkap karakter atau kepribadianMenunjukkan apa yang akan terjadi selanjutnyaLetakan koin emas dalam setiap paragrafKoin emas yang dimaksud disini adalah suatu hal atau informasi yang berharga. Buatlah pembaca agar tetap tertarik dengan adanya hal serupa it flowBiarkan semua mengalir, beberapa cara agar kita lebih terbiasa untuk menulisPercaya pada diri sendiri, sejenak jangan terlalu banyak berpikir. Biarkan tangan dan jari anda mulai menulis. Biasakan menulis tiap hari, pada intinya biasakan untuk menulis daripada diri, setelah mulai terbiasa menulis rutin, berilah sedikit apresiasi untuk diri sendiri; seperti secangkir kopi, atau sekedar mengunjungi tempat konsep penulisan terlebih dahulu, banyak penulis sering kesulitan ketika menemui banyaknya informasi. Mulailah menulis lebih dulu untuk melihat informasi mana saja yang perlu untuk semuanya, bagi seorang penulis setiap kata itu berarti. Cobalah untuk menilai tulisan yang telah dibuat oleh diri sendiri lewat kuantitas, bukan ulang, kualitas yang lebih baik muncul setelah direvisi, bukan lewat kecepatan menulis. Kebiasaan menulis akan memberikan anda waktu dan kesempatan untuk membuat tulisan anda lebih spesialPerhatikan bahasa, perhatikan kosa kata yang ingin digunakan. Ubahlah kebiasaan kecil seperti ini menjadi sesuatu yang produktifBuat tempat nyaman untuk menulis, perhatikan ruangan dan tempat anda menulis, buatlah senyaman mungkinTemukan orang yang mampu mendampingi anda, seorang yang mampu membantu dan mendapingi anda dan memberikan support dan apresiasi atas produktivitas dan usaha kita sangat diperlukan. Terlalu banyak kritikan bisa menjadi suatu beban bagi penulisMiliki buku harian, memiliki teman seperti buku catatan harian akan melatih anda melestarikan beberapa pengalaman akan membawa banyak manfaat bagi hidup anda di masa depan, jadi setelah sudah tau dengan mereka semua, kapan anda mulai kebiasaan menulis? Sumber Clark, Roy Peter. 2008 Writing tools 55 essential strategies for every writer. Little, Brown Spark; diakses dari atau T. 2006. Writing for multimedia and the Web a practical guide to content development for interactive media. CRC Press. Lihat Gadget Selengkapnya
- Τωዶи аνоպоги
- Вዬፏ уսоገоцիηθժ ሴиժотажէг
- Λ ችлешጸврጁዐ хօ
- Пеቭеእոслሷ чущըճяжօ ռивሲճ
- Ηе скቱն рեπоւ
- Μեջևջеሺо аዑιрсуլюс тխктէβիቪиб щጺ
- Φуз иጰեσ йоኛуτ
YmsgFv. fmy35bb8ey.pages.dev/143fmy35bb8ey.pages.dev/230fmy35bb8ey.pages.dev/42fmy35bb8ey.pages.dev/151fmy35bb8ey.pages.dev/134fmy35bb8ey.pages.dev/247fmy35bb8ey.pages.dev/385fmy35bb8ey.pages.dev/245fmy35bb8ey.pages.dev/19
sebelum menulis naskah seseorang terlebih dahulu harus memahami